Karya Kreatif Benuanta 2025 Mendorong UMKM Naik Kelas

ANTARA/Susylo Asmalyah. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Seno Indarto (tengah) di Tarakan, Senin (27/10).

TARAKAN, ANTARA – Festival Karya Kreatif Benuanta yang dilaksanakan di Tarakan Art and Convention Center (TACC) pada 31 Oktober sampai 2 November 2025 untuk mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) naik kelas.

“Pelaksanaan KKB ke-6 sekaligus kolaborasi perayaan HUT Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan UMKM di Kaltara, sehingga nanti pertumbuhan ekonomi meningkat,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Seno Indarto di Tarakan, Senin.

Baca Juga  Bentuk Tim Pengawasan Bersama, Dorong Potensi Perikanan di Kaltara

KKB 2025 mengusung tema “UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh” yang diikuti sekitar 100 UMKM dengan target perputaran uang sekitar Rp2,5 miliar.

Seno mengatakan, target BI Kaltara tersebut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan sektor UMKM.

Tujuan utama pelaksanaan UMKM untuk mempromosikan dan meningkatkan daya saing UMKM lokal.

“Upaya ini dilakukan melalui serangkaian program terukur seperti penjualan, pembiayaan, kurasi, onboarding, dan capacity building,” kata Seno.

Baca Juga  Bakal Bangun Industri Minyak Goreng

KKB 2025 adalah wujud nyata dukungan BI terhadap pertumbuhan ekonomi, selain tugas utamanya dalam pengendalian stabilitas harga dan nilai rupiah.

Acara ini menjadi wadah sinergi program nasional seperti Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), serta akselerasi sistem pembayaran QRIS.

​Penekanan pada digitalisasi dan inovasi menjadi fokus KKB 2025. Selain itu, mendorong UMKM untuk menembus pasar nasional hingga global dan menumbuhkan jiwa entrepreneurship generasi muda.

Baca Juga  Kolaborasi Jaga Stabilitas Pangan

Sedangkan inovasi yang diangkat meliputi UMKM Go Green, pengangkatan budaya lokal, dan potensi kopi Kaltara.

UMKM Go Green ini, untuk menumbuhkan UMKM yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti penggunaan pewarna alam.

Sedangkan pengangkatan budaya lokal, dilakukan melalui kreasi budaya daerah dan peningkatan UMKM kerajinan sebagai pendorong ekonomi kreatif. (Susylo Asmalyah)

Bagikan:

Berita Terkini