TANJUNG SELOR – Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pendataan BPS (Badan Pusat Statistik) Kalimantan Utara (Kaltara) di 3 kabupaten/kota. Maret 2024 terjadi inflasi y-on-y 2,62 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 102,38 pada Maret 2023 menjadi 104,62 di Maret 2024.
Tingkat inflasi m-to-m 0,42 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,66 persen. Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai menyebutkan, inflasi y-on-y di Provinsi Kalimantan Utara terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran. Berupa kelompok makanan, minuman dan tembakau 6,28 persen.
Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki 3,08 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,00 persen. Kelompok kesehatan 0,49 persen. Kelompok transportasi 0,92 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,74 persen. Serta kelompok pendidikan 0,24 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,92 persen. Termasuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 2,82 persen.
“Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan,” jelasnya, Senin (1/4).
Ada juga 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Maret 2024. Mencakup beras, daging ayam ras, tomat, sigaret kretek mesin (SKM), telur ayam ras, emas perhiasan, ikan layang/ikan benggol, sigaret putih mesin (spm), bawang putih, dan nasi dengan lauk.
Sedangkan 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y. Meliputi ikan bandeng/ikan bolu, udang basah, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, baju muslim wanita, bawang merah, telepon seluler, sabun cair/cuci piring, terong, dan sabun mandi cair.
“Ada juga komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Maret 2024. Seperti beras, telur ayam ras, cabai rawit, ikan layang, ikan bandeng, ikan tongkol dan emas perhiasan. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain tomat, angkutan udara, bawang merah, parfum, minyak goreng, dan bahan bakar rumah tangga,” sebutnya.
Jika dilihat untuk perbandingan inflasi antar tahun, pada Maret 2024. Maka tingkat inflasi y-on-y Provinsi Kalimantan Utara 2,62 persen, tingkat inflasi y-to-d 0,66 persen, dan tingkat inflasi m-to-m 0,42 persen. Kemudian, untuk Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Antarkota, pada Maret 2024. Seluruh kota IHK di Provinsi Kalimantan Utara yang berjumlah 3 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Nunukan 3,92 persen. Dengan IHK 106,70 dan terendah di Kota Tarakan 2,00 persen dengan IHK 104,11. (kn-2)