NTP Kaltara pada April 2025 Menurun, Ini Penyebabnya…

SEKTOR PERTANIAN: Pada April lalu NTP alami penurunan 0,28 persen dikarenakan melambatnya kenaikan harga hasil pertanian.

TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat untuk Nilai Tukar Petani (NTP) pada April lalu mengalami penurunan 0,28 persen, dari 115,44 pada Maret menjadi 115,11.

Penurunan ini mencerminkan tekanan terhadap daya beli petani, terutama dari sektor perikanan. NTP merupakan indikator penting yang mencerminkan keseimbangan antara harga yang diterima petani dengan harga yang harus mereka bayar untuk konsumsi dan produksi. Semakin tinggi NTP, maka semakin kuat daya beli petani.

Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengatakan, penurunan ini disebabkan melambatnya kenaikan harga hasil pertanian (turun 0,06 persen) yang tidak seimbang dengan naiknya harga kebutuhan petani (naik 0,23 persen).

Baca Juga  Mulai Siapkan Dokumen IPRO

Subsektor perikanan mencatatkan penurunan NTP paling dalam, yakni 1,23 persen, diikuti peternakan (-0,19 persen), tanaman pangan (-0,20 persen), dan perkebunan rakyat (-0,05 persen). Satu-satunya subsektor yang mencatatkan pertumbuhan positif adalah hortikultura, dengan kenaikan NTP sebesar 0,93 persen. Ditopang oleh naiknya harga buah-buahan dan sayur.

“Turunnya NTP perikanan disebabkan penurunan harga pada kelompok budidaya, terutama budidaya laut yang turun hingga -2,43 persen,” terangnya, Jumat (9/5) lalu.

Selain itu, BPS juga mencatat kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Kalimantan Utara sebesar 0,27 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan 5,75 persen, yang turut menekan daya beli petani secara keseluruhan.

Selain NTP, indikator Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga mengalami penurunan 0,10 persen. Penurunan ini dipicu oleh meningkatnya biaya produksi yang lebih cepat dibandingkan kenaikan harga hasil pertanian.

“Sektor yang mengalami penurunan NTUP paling dalam adalah perikanan -1,21 persen, sedangkan hortikultura mengalami peningkatan 1,26 persen,” sebutnya.

Baca Juga  Inflasi Kaltara Capai 1,59 Persen

Seluruh provinsi di Pulau Kalimantan mengalami penurunan NTP dan NTUP pada April 2025. Kalimantan Selatan mencatat penurunan terdalam -4,77 persen, sedangkan Kalimantan Utara mengalami penurunan yang relatif lebih ringan, -0,28 persen untuk NTP dan -0,10 persen untuk NTUP.

Dengan tren penurunan ini, dibutuhkan perhatian dari pemangku kebijakan untuk mengendalikan biaya konsumsi dan produksi petani. Terutama pada sektor perikanan budidaya yang paling tertekan. Perbaikan distribusi, subsidi sarana produksi hingga stabilisasi harga pasar menjadi poin krusial dalam menjaga keseimbangan ekonomi petani di Kaltara. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini