TANJUNG SELOR – Jumlah penumpang angkutan sungai dan penyeberangan (ASDP) menggunakan speedboat di Provinsi Kalimantan Utara mengalami penurunan pada Mei lalu.
Berdasarkan data, total penumpang yang berangkat maupun datang tercatat 73.102 orang, turun 19,58 persen dibanding April 2025 yang mencapai 90.896 orang. Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengatakan, dari segi akumulasi Januari hingga Mei 2025, total penumpang speedboat mencapai 376.265 orang.
Jumlah ini juga menurun 3,27 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 388.995 orang. Secara rinci, Pelabuhan Tengkayu I Tarakan menjadi yang paling sibuk, meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang 21,60 persen dibanding bulan sebelumnya, yakni dari 45.985 orang menjadi 36.054 orang.
“Pelabuhan Kayan II Tanjung Selor menyusul dengan jumlah penumpang 21.799 orang, turun 12,09 persen,” terangnya, belum lama ini.
Penurunan terdalam tercatat di Pelabuhan Tana Tidung dengan penurunan 22,87 persen, dan Malinau 27,01 persen. Meskipun demikian, secara kumulatif Januari–Mei 2025, Malinau justru mencatatkan kenaikan jumlah penumpang sebesar 15,66 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal serupa terjadi di Tana Tidung yang mencatatkan kenaikan 10,68 persen.
“Penurunan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi cuaca, aktivitas ekonomi, hingga tren perjalanan masyarakat yang berubah,” ungkapnya.
Sementara itu, Pelabuhan Liem Hie Djung di Nunukan juga mencatat penurunan jumlah penumpang sebesar 21,97 persen pada Mei dibanding April 2025. Namun, secara tahunan, penurunannya tidak terlalu tajam, yakni hanya 4,88 persen.
Data ini menunjukkan pentingnya transportasi sungai dan laut sebagai urat nadi mobilitas masyarakat di wilayah yang masih memiliki keterbatasan akses darat dan udara. Meski ada penurunan dalam periode bulanan dan tahunan, keberadaan pelabuhan speedboat tetap menjadi vital bagi pergerakan orang dan barang antarwilayah di Kalimantan Utara. (kn-2)