TANJUNG SELOR – Perkembangan harga berbagai komoditas pada April 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara di 3 kabupaten/kota. Pada April 2024 terjadi inflasi y-on-y 2,47 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK). Dari 102,93 pada April 2023 menjadi 105,47 pada April 2024.
Tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,39 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,05 persen. Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengungkapkan, inflasi y-on-y di Provinsi Kalimantan Utara terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran. Berupa, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,38 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki 3,37 persen, kelompok kesehatan 0,75 persen.
Kemudian, kelompok transportasi 1,31 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,17 persen, kelompok pendidikan 0,24 persen. Termasuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,84 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,75 persen.
“Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yakni kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,05 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,29 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,16 persen,” sebutnya, Kamis (2/5).
Adapun, 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada April 2024, mencakup beras, tomat, emas perhiasan, daging ayam ras, cabai rawit, angkutan udara, telur ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), bawang putih, sigaret putih mesin (spm).
Sedangkan 10 komoditas yang paling dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan bandeng/ikan bolu, udang basah, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, baju muslim wanita, mie kering instan, pisang, sabun cair/cuci piring, kol putih/kubis, telepon selular.
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada April 2024, seperti angkutan udara, emas perhiasan, bawang merah, cabai rawit, bawang putih dan udang basah,” ujarnya.
Selanjutnya, untuk komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain ikan bandeng/ikan bolu, daging ayam ras, telur ayam ras, beras, mobil dan ikan cakalang/ikan sisik. Pada April 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau, perawatan pribadi dan jasa lainnya. Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki, transportasi serta penyediaan makanan dan minuman/restoran.
“Untuk kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga,” tutupnya. (kn -2)