TANJUNG SELOR – Harga barang/jasa Gabungan Kota Tarakan dan Tanjung Selor mengalami inflasi (mtm) 0,50 persen atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) 114,75 pada November 2023. Menjadi 115,32 pada Desember 2023.
Inflasi tahun kalender (ytd) sebesar 2,44 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 2,44 persen. Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltara Mas’ud Rifai menerangkan, inflasi bulanan (mtm) Gabungan Kota Tarakan dan Tanjung Selor dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,35 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,15 persen.
Selanjutnya, kelompok transportasi 0,03 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,03 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,02 persen. Lalu, kelompok kesehatan 0,00 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,00 persen, dan kelompok pendidikan 0,00 persen.
“Adapun kelompok yang mengalami deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki 0,02 persen,” sebut dia, Rabu (3/1) lalu.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang mengungkapkan, berdasarkan data itu inflasi pada Desember 2023. Libur Nataru terdapat 3 komponen penyumbang inflasi yakni makanan, minuman dan tembakau mencapai 6,18 persen.
Untuk Inflasi tertinggi Desember 2023 berdasarkan Kepulauan Kalimantan, tertinggi Pontianak 0,66 persen, Tanjung Selor 0,62 persen, Kota Baru 0,54 persen, Sintang 0,49 persen dan Tarakan 0,45.
“Menindaklanjuti paparan BPS, saya meminta semua pihak berkepentingan melakukan koordinasi agar bisa menekan inflasi,” terangnya.
Bahkan, Gubernur meminta agar koordinasi tetap harus dijalankan, cek kondisi di lapangan. Pastikan semua kebutuhan pasokan pangan tersedia di masing-masing daerah. Jika ada kendala dalam pengendalian inflasi agar segera berkoordinasi. Sehingga inflasi bisa terkendali sesuai instruksi Presiden RI.
“Mudah–mudahan kita bisa terus menjaga inflasi dan kebutuhan pangan di Kaltara,” harapnya. (kn-2)