Di tengah hutan Baluran, pengendara bisa ngopi atau sekadar meluruskan kaki sebelum melanjutkan perjalanan ke Banyuwangi. Tetap awasi barang bawaan dari gangguan monyet.
AHMAD REZATRIYA BELANI, Kabupaten Situbondo
LOKASI kantor Resort Bitakol berada tepat di tengah jalur hutan Baluran. Di sisi kanannya terdapat dua warung yang dikelola warga. Selain itu, ada sebuah gazebo yang bisa digunakan untuk beristirahat serta musala.
Area parkirnya cukup luas dengan kapasitas sekitar 10 mobil pribadi. “Biasanya (pengunjung) berhenti di sini buat ngopi atau istirahat karena suasananya hutan, sopir-sopir rawan ngantuk,” ujar Ansori, salah seorang pemilik warung.
Pada hari biasa, yang paling sering mengunjungi dan beristirahat di Rest Area Bitakol adalah sopir truk. Jalanan jalur hutan Baluran yang berkelok dan cukup naik turun membuat sopir harus berhenti, untuk mengecek kondisi kendaraannya. “Ya di sini ngecek, makan juga, tidur di gazebo sana,” tuturnya.
Suasana hutan yang sejuk membuat Rest Area Bitakol cocok untuk beristirahat. Meski, menurut Ansori, pengunjung harus tetap waspada dan berhati-hati soal barang bawaan. Bukan lantaran ada orang yang mencuri, melainkan banyak sekali monyet di sekitar Rest Area Bitakol.
“Kalau makan gitu, kita tinggal ya pasti ngambil. Kalau ditinggal tidur, barangnya mending disimpen di kendaraan, takutnya diambil monyet,” imbaunya.
Untuk keperluan buang air, pengunjung Rest Area Bitakol harus bersabar apabila kondisinya sedang ramai. Sebab, hanya ada dua kamar mandi di area rehat itu.
Kepala Resort Pengelola Taman Nasional Bitakol Nur Khuzaeni menuturkan, lokasi Rest Area Bitakol merupakan wilayah zona pemanfaatan yang bisa digunakan warga sekitar untuk berwisata ataupun berjualan.
“Itu sekitar 2015 akhir, area ini ada. Terus, setahun kemudian dirapikan dengan gazebo dan warung. Dulunya hanya kantor,” ungkapnya.
Dari sana, kemudian fasilitas bertambah dengan adanya musala. “Dulu orang salatnya di gazebo itu, tapi akhirnya dibuatkan lagi,” imbuh Khuzaeni.
Hingga pada akhirnya berkembang seperti kondisi saat ini. Pada Lebaran 2016, Pemkab Situbondo membuka posko mudik di jalur hutan Baluran. Bitakol dijadikan titik untuk istirahat para pemudik. Dengan begitu, wilayah Bitakol kemudian disebut para pengendara sebagai Rest Area Bitakol.
“Kita belum tahu, nantinya ada posko terlebih dahulu. Tapi, meski tidak ada, pemudik bisa istirahat dan dipersilakan. Karena untuk sampai permukiman lagi, sekitar 11 kilometer dari sini,” paparnya. (*/c7/fal/jpg)