Koalisi Pengusung Sepakat Usulkan Sherly Tjoanda (Istri Almarhum) Benny Laos Pengganti di Pilgub Maluku Utara

JADI KORBAN: Benny Laos dan Sherly Tjoanda. Benny meninggal akibat meledaknya speedboat di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu (12/10). Sedangkan Sherly luka-luka dan masih dirawat di RS.

Partai-partai pengusung menganggap Sherly Tjoanda layak karena ada irisan dengan Benny Laos. Dalam video yang beredar, Sherly menceritakan betapa minimnya perawatan medis yang dia dan sang suami dapat setelah insiden ledakan.

 

SUNARTO HI HASAN, Ternate

 

SHERLY Tjoanda masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Dia terluka akibat insiden meledaknya speedboat yang menewaskan sang suami, calon gubernur (cagub) Maluku Utara (Malut) Benny Laos.

Meski demikian, di Ternate, Malut, koalisi partai pengusung sang suami sudah sepakat untuk mengusungnya sebagai pengganti Benny. Dia akan dipasangkan dengan Sarbin Sehe, cawagub yang bersama Benny sudah ditetapkan sebagai pasangan calon nomor 4 dalam pilgub Malut.

Menurut Ketua Tim Pemenangan Rahmi Husen, Sherly dipilih karena dinilai sangat kompeten. “Itu yang kami anggap paling layak karena masih ada irisan dengan Pak Benny Laos. Jangan dianggap perempuan lemah, mereka justru lebih kuat,” katanya dalam jumpa pers di Ternate sebagaimana dilansir Malut Post kemarin.

Setelah 5 jam dalam kondisi kritis, Benny meninggal akibat insiden meledaknya speedboat Bela 72 yang terjadi Sabtu (12/10) siang lalu di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Malut. Selain Benny, ada 5 korban tewas lainnya. Jenazah mantan bupati Morotai, Malut, itu sudah dibawa ke Jakarta dan rencananya dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, hari ini.

Baca Juga  Anggrek Hybrid Istimewa untuk Istri Wali Kota Surabaya, Hasil Persilangan Dendrobium Artic dan Khanza

Polda Malut telah memeriksa 9 saksi untuk mencari penyebab insiden maut tersebut. “Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Satreskrim Polres Taliabu dan Ditreskrimum Polda Malut sudah melakukan pemeriksaan 9 orang saksi dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP),” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Malut Kombespol Asri Effendi, Minggu (13/10).

Asri mengatakan, untuk kepentingan penyelidikan, 4 anggota Ditreskrimum Polda Malut sudah diterjunkan ke lokasi untuk membantu penyelidikan identifikasi yang dilakukan Satreskrim Polres Taliabu. Di-back up pula 3 anggota Puslabfor dari Bareskrim Polri dan 3 anggota Bidlabfor Polda Sulawesi Utara.

Koalisi partai yang mengusung Benny terdiri atas Nasdem, PKB, PPP, Demokrat, PAN, PSI, Partai Gelora, dan Partai Buruh. Rahmi menyebut pihaknya masih menunggu persetujuan Sherly.

Koalisi, lanjut Rahmi, sudah menghitung dari berbagai sisi dan menganggap Sherly layak berpasangan dengan Sarbin Sehe. Jika jadi, keduanya akan bersaing dengan tiga paslon lain.

Bagaimana kalau Sherly menolak? Rahmi menyebut pihaknya sudah menyiapkan nama lain. “Namun, belum bisa disampaikan ke publik,” katanya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Malut Reni S.A. Banjar menjelaskan, partai politik atau gabungan partai politik bisa menyampaikan usulan pengganti cagub yang meninggal disertai berkas administrasi. Berkas tersebut disertai akta kematian cagub yang meninggal sebagai dasar pelaksanaan ketentuan tentang mekanisme penggantian.

Pengusulan cagub pengganti dilakukan paling lambat 7 hari terhitung sejak cagub meninggal. Nama pengganti disampaikan ke KPU disertai bukti kematian cagub yang diganti. Proses tersebut mulai dilakukan saat hari kerja, artinya mulai kemarin (14/10). “Kami juga sudah berkomunikasi dengan pimpinan KPU RI tentang ini,” ungkapnya.

Baca Juga  Arif Rahman Hakim: Bukti Anak Desa Bisa Bersinar di Indonesia

Belum ada tanggapan dari Sherly atau pihak keluarga tentang keputusan koalisi mengangkat dirinya. Justru video yang ramai beredar berisi permintaan dia kepada Sashabilah Mus, calon bupati Pulau Taliabu, yang diusung koalisi hampir sama dengan Benny.

Dalam video amatir berdurasi 1.3 menit yang beredar di sejumlah grup WhatsApp maupun Facebook itu, dia berpesan kepada Sashabilah agar memperbaiki fasilitas kesehatan jika terpilih. “Sasha saat kamu menang memimpin Taliabu, perhatikan kesehatan mereka (warga),” katanya.

Sembari menangis, Sherly menceritakan momen setelah dia, Benny, dan para korban lain dievakuasi. “Saya di sini sakit kebakar, semua obat habis, bapak pertolongan pertama tak punya alat yang memadai, pompa napas manual. Semua obat habis, saya kesakitan selama 24 jam,” ucap Sherly. (*/one/ham/c17/ttg/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini