TARAKAN – Aksi perampasan dengan menghentikan pengendara di jalan atau biasa disebut pembegalan kembali terjadi di Jalan Gunung Selatan, Kelurahan Kampung Satu Skip belum lama ini.
Menyikapi hal tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan patroli. Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar diwakili Kapolsek Tarakan Timur Iptu Muhammad Ridho Aldwiko mengakui, belum menerima laporan resmi dari para korban. Namun, atasannya telah memerintahkan untuk melakukan tindaklanjut dari persoalan itu.
“Sebenarnya saat malam kejadian itu kami juga patroli, cuma memang beda jam. Kami patroli jam 10 malam. Kebetulan kami dan Satreskrim Polres Tarakan sudah melakukan penyelidikan langsung,” tegasnya, Kamis (11/1).
Meski begitu, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui dengan jelas motif dari aksi pembegalan tersebut. Penyisiran dan patroli di Jalan Gunung Selatan dilakukan setiap malam.
Kondisi jalan di Gunung Selatan terbilang rawan kejahatan. Sebab tidak ada penerangan jalan dan kondisi jalan yang rusak. Meski marak terjadi pembegalan, penyelidikan yang pihaknya lakukan sedikit terkendala lantaran belum pernah adanya laporan resmi yang masuk.
“Kami pun tak fokus kesana, cuma masyarakat banyak yang mengaku pernah mengalami begal. Tapi tidak ada laporan juga ke kami,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Kelurahan Kampung Satu Skip Tarakan, Himawan Sutanto menegaskan, di wilayah Gunung Selatan terdapat 6 Rukun Tetangga (RT). Namun, yang menjadi titik rawan tak menjangkau seluruh RT yang ada di Kelurahan Kampung Satu.
“Karena ada dua kelurahan di Gunung Selatan itu. Kalau dari arah Pepabri ada sekitar 6 RT. Rumah warga pun cuma ada di dua RT di sana,” tuturnya.
Disinggung mengenai pos kamling, ia menyebutkan, hanya aktif di lereng tanjakan pertama saja. Ruas jalan sepanjang Gunung Selatan terbilang sepi. Terlebih terdapat area hutan lindung di wilayah tersebut.
“Pos Kamling hanya untuk pengamanan di lingkungan pemukiman warga. Itu jalan poros. Kalau ditaruh Pos Kamling disitu sepi juga. Tapi rencananya ada dibuat Pos Kamling, namun dari tempat kejadian jauh. Karena kejadiannya wilayah hutan lindung,” ungkapnya.
Rata-rata warga yang melintas di Gunung Selatan tinggal di wilayah Juata. Lantaran Gunung Selatan merupakan jalan pintas terdekat, dibandingkan melalui pusat kota. Hanya saja pada malam hari kondisi cenderung sepi. Pihaknya mengimbau, kepada masyarakat agar tak melintas di atas jam 19.00 Wita dan tidak berkendara seorang diri. (kn-2)