TARAKAN – Meski kesiapan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sudah menjadi tanggungjawab KONI Kaltara. Namun peran KONI kabupaten dan kota tetap dibutuhkan.
Atensi tersebut sudah disampaikan Satuan Tugas (Satgas) PON rapat koordinasi persiapan PON XXI 2024 Aceh-Sumut di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan pada pekan lalu. Ketua Satuan Tugas (Satgas) PON Syafruddin mengakui, sudah mengundang KONI kabupaten dan kota sebagai induk olahraga yang memiliki atlet di daerah. “Kami minta juga KONI kabupaten kota untuk mendukung apa yang bisa dibantu terhadap atlet-atletnya,” katanya, Senin (17/6).
Saat ini KONI Kaltara mengapresiasi dukungan KONI Malinau terhadap atletnya. Lantaran saat ini Malinau meloloskan 4 atlet ke PON. Di antaranya dari cabang panahan dan sepak takraw. Demikian juga dengan KONI Bulungan dan Nunukan yang turut meloloskan atletnya di pesta olahraga nasional.
Namun pihaknya menyoroti KONI Tarakan yang tidak memberikan dukungan kepada atlet asal Tarakan. Padahal Kota Tarakan paling banyak meloloskan atlet se-Kaltara. Meski begitu, Syafruddin menyadari kebijakan itu karena keterbatasan dana hibah dari Pemkot Tarakan.
“Yang jadi masalah ini KONI Tarakan. Padahal terbanyak atletnya tapi KONI Tarakan tidak bisa mensupport, karena memang anggarannya tidak ada. Itu sangat kita sayangkan,” keluhnya.
Sementara itu, Ketua KONI Nunukan Nur Samran Alim mengakui, sudah mendukung atletnya menuju PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Diketahui, Kabupaten Nunukan berhasil meloloskan sejumlah atlet dari cabang olahraga taekwondo, sepak takraw dan panjat tebing.
Ia bersyukur, Nunukan mampu meloloskan lebih banyak atlet dibandingkan PON XX Papua. Ia pun mengharapkan atlet Nunukan bisa mempersembahkan medali emas di PON Aceh dan Sumut nanti.
“Kami dari KONI Nunukan akan membantu seperti suplemen dan dana pembinaan. Nanti cabornya yang kelola kepada atlet-atlet yang masuk PON. Alhamdulillah ada kemajuan biarpun belum maksimal,” tegasnya. (kn-2)