TARAKAN – Kondisi cuaca yang cenderung hujan beberapa hari belakangan disebabkan adanya kondisi Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia. Atau biasa dimaksud elemen variabilitas intramusiman terbesar pada kondisi atmosfer tropis.
Prakirawan Badan Meteoreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Raa’ina Farah Nur Annisa mengatakan, kondisi MJO terpantau aktif yang secara spasial berpengaruh di sebagian wilayah Kalimantan. MJO ini bisa disebut pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.
Biasanya MJO muncul setiap 30-49 hari. Namun tidak selalu menyebabkan penguatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia, jika dalam kategori lemah. Selain itu, terdapat gelombang Kelvin terpantau di wilayah Kaltara. Sehingga terdapat kombinasi dari beberapa faktor yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Kaltara.
“Selain itu labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif, pada skala lokal terpantau di wilayah Kaltara,” jelasnya, kemarin (17/1).
Adapun cakupan dari MJO terbilang cukup besar. Sehingga analisis perkiraan dampaknya mencakup sebagian besar wilayah Kalimantan. BMKG Tarakan memprakirakan, kondisi hujan ini masih akan terus berlangsung hingga 2 hari ke depan.
Namun, selain faktor MJO, banyak faktor dinamika atmosfer lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca. “Kondisi hujan saat MJO aktif tidak bisa dipastikan apakah pagi, sore, malam atau dini hari,” tuturnya.
Pihaknya memprediksi, cuaca pada siang hingga malam hari di wilayah Kaltara masih didominasi hujan ringan. Diantaranya untuk wilayah Tanjung Selor, Malinau, Tarakan. BMKG Tarakan juga mengeluarkan peringatan terhadap risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
“Untuk Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang(Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry(Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m). Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m),” sebutnya. (kn-2)