TARAKAN – Menjelang Iduladha 1446 Hijriah, biasanya para peternak sapi di Tarakan panen rezeki. Namun tahun ini, kondisi berbeda.
Penjualan sapi lesu, stok terbatas, dan pengiriman dari daerah pemasok seperti Gorontalo tidak berjalan lancar. “Kita beli tempat ini karena dulu banyak pembeli. Tapi sekarang orang nyari sapi yang harga Rp 25 juta ke bawah, yang seperti itu jarang ada di sini,” keluh peternak sapi, Suginto (70), saat dijumpai di area ternaknya di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, Senin (2/6).
Menurut Suginto, stok sapi yang tersedia saat ini sekitar 160 ekor. Ssekitar 100 ekor sudah terjual. Salah satu penyebab lesunya penjualan, menurut Suginto, anjloknya aktivitas ekonomi di kalangan petani tambak atau kelompok yang selama ini menjadi pembeli utama sapi di Tarakan.
“Alhamdulillah, mungkin sekitar 80 persen sudah laku. Tapi tetap terasa turun dibanding tahun lalu. Kalau petani tambak banyak (untung), ya lumayan. Tapi sekarang turun jauh,” ungkapnya.
Masalah lain datang dari suplai sapi dari Gorontalo, yang selama ini menjadi andalan. Beberapa kali pesanan tidak dipenuhi sepenuhnya.
“Saya pesan 25 ekor, dikasih cuma 6 ekor. Itu pun setelah dijanjikan sebelumnya. Kalau enggak bisa, ya jangan janji. Jadi saya enggak terima panjar, enggak berharap,” tuturnya.
Ia menekankan lebih dari soal uang, yang paling dijaga kepercayaan dari pelanggan. Dari sisi keuntungan, Suginto tak berharap banyak.
“Uang hilang Rp 10 juta enggak apa-apa. Yang penting harga diri. Saya sudah tua, jangan sampai orang bilang enggak bisa dipercaya. Kita jual Rp 24,5 juta, untungnya Rp 500 ribu. Itu belum potong biaya mobil, bisa Rp 100 ribu. Demi Allah ini ibadah aja. Enggak banyak untungnya,” ucapnya.
Beberapa sapi bahkan hanya kembali modal. Meski ada juga yang mendatangkan keuntungan hingga Rp 2 juta per ekor, hal itu tidak bisa diprediksi. Suginto berharap kondisi ke depan bisa membaik, dan pemerintah bisa memfasilitasi distribusi ternak secara lebih stabil.
“Omset dibanding tahun lalu jauh menurun. Mudah-mudahan tahun ini bisa cukup buat bayar anak-anak (pekerja),” katanya. (kn-2)