Lapas Kelas IIA Tarakan Terkendala SDM

PEMBINAAN NAPI: Warga binaan Lapas Kelas IIA Tarakan ikuti upacara Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60, Sabtu (27/4) lalu.

TARAKAN – Sebagai tempat bernaung para tahanan, Lapas Kelas IIA Tarakan berupaya menjadikan narapidana orang yang lebih baik saat bebas. Hal ini yang terus dilakukan, namun terdapat kendala dalam pelaksanaannya.

Plh Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Slamet Riyadi mengungkapkan, permasalahan terhadap pembinaan saat ini terletak pada tak sebandingnya jumlah warga binaan dengan petugas yang ada. Tercatat saat ini sebanyak 1.300-an warga binaan dan hanya terdapat 80 petugas.

“Itupun 80 orang terbagi di seksi dan bidang. Ada Bidang Keamanan, Kamtib, Seksi Binadik, Seksi Giatja dan Tata Usaha. Jadi kalau bicara masalah pembinaan, ya kendala kami personel dan SDM,” jelasnya, Minggu (28/4).

Baca Juga  Normalisasi Sungai Dianggarkan Rp 4 Miliar

Berkenaan dengan hal itu, pihaknya berupaya menggandeng stakeholder terkait untuk ikut membantu pembinaan warga binaan. Adapun kondisi yang ada saat ini, kebanyakan warga binaan yang sudah berniat berkelakuan baik, saat keluar lapas malah mendapatkan stigma buruk dari masyarakat.

“Padahal di sini ibadahnya sudah bagus, etika dan adabnya bagus. Cuma stigma masyarakat menyampaikan hati-hati sama eks narapidana, tutup pintu dan jangan bergaul. Itu yang ditakutkan mereka (mantan narapidana) akan kembali berbuat jahat lagi,” ungkapnya.

Pihaknya juga menggandeng yayasan untuk melanjutkan pembinaan yang tak selesai di Lapas Kelas IIA Tarakan. Ia juga meminta perhatian dari pemerintah daerah, untuk pembinaan narapidana di lapas. Sebab Kemenkumham itu harus sejalan dengan pemerintah daerah.

Baca Juga  OPD Segera Tempati Gedung Sekretariat

Selain pembinaan, pihaknya mengkonsep agar sesama warga binaan tak terlibat konflik. Salah satunya dengan Mapenaling (masa pengenalan lingkungan) saat baru menginjakkan kaki di Lapas Kelas IIA Tarakan. Dalam Mapenaling warga binaan akan dibimbing secara indoor dan outdoor, untuk mendapatkan arahan terkait warga binaan yang ada di lapas.

“Kami minta tumpukkan perbedaan, tajamkan kebersamaan demi terciptanya suasana kondusif. Konsep kita agar tidak saling membully dan lainnya,” harapnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini