Bandara Perketat Perawatan Runway

Kepala Bidang Teknik dan Operasi Bandara Juwata, Fahrudin Rahmat

TARAKAN – Bandara Juwata Tarakan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan terus memperketat evaluasi dan perawatan landasan pacu (runway) menyusul insiden gagal lepas landas pesawat Super Air Jet pada Kamis, 5 Juni lalu.

Kejadian ini disebabkan oleh kerusakan permukaan runway dan keberadaan benda asing (Foreign Object Damage/FOD). Kepala Bidang Teknik dan Operasi Bandara Juwata, Fahrudin Rahmat menjelaskan, analisis awal menunjukkan beberapa faktor berkontribusi pada kerusakan tersebut. Termasuk usia dan potensi “one wheel lock” pada roda pesawat yang berputar.

Baca Juga  Kebijakan Baru Lion Air untuk Kuota Bagasi Penumpang

“Memang kami sudah analisa, ada beberapa faktor. Prinsipnya, posisi saat itu ada beberapa hal berkaitan dengan usia yang sudah mulai agak haus,” ujarnya.

Meskipun saat inspeksi terakhir sebelumnya belum terlihat tanda-tanda kerusakan parah, kemungkinan ada faktor lain seperti roda pesawat yang berputar, ‘one wheel lock,’ dan terkena semburan jetblast pesawat. Termasuk retakan yang menimbulkan serpihan kecil. Sebagai respons, Bandara Juwata berkomitmen untuk mengintensifkan perawatan dan inspeksi.

“Yang penting bagi kami ke depan adalah lebih mengintensifkan lagi. Potensi sekecil apapun. Jika ada sedikit tanda kerusakan, akan segera kami bongkar untuk perbaikan, meskipun kerusakannya kecil,” tegasnya.

Baca Juga  Butuh 1,5 Jam untuk Padamkan Api

Terkait perawatan, Fahrudin menjelaskan akan dilakukan oleh pihak bandara. Untuk kerusakan skala kecil, penanganan bisa dilakukan sendiri. Namun, jika kerusakannya cukup besar, Bandara Juwata dapat bekerja sama dengan pihak ketiga. Fahrudin memastikan perbaikan telah dilakukan dan kondisi runway saat ini aman.

“Alhamdulillah, sudah dilakukan perbaikan. Kami pantau terus setiap hari dan sampai saat ini kondisinya bagus,” kata Fahrudin.

Sebelumnya, insiden gagal lepas landas pesawat Super Air Jet di Bandara Juwata pada 5 Juni menjadi sorotan publik. Otoritas bandara mengonfirmasi bahwa penundaan penerbangan tersebut disebabkan oleh bagian runway yang terkelupas dan adanya FOD.

Baca Juga  Keluarga Daniel Costa Minta Keadilan

“Penundaan penerbangan disebabkan oleh bagian runway yang terkelupas dan keberadaan FOD. Ini langsung kami tangani sesuai SOP,” jelas Fahrudin kala itu.

Saat kerusakan terdeteksi, tim operasional bandara segera berkoordinasi dengan kru pesawat. Pilot memutuskan untuk kembali ke apron guna menunggu penanganan dan melakukan pengisian bahan bakar ulang.

“Kami bergerak cepat sesuai prosedur keselamatan dan langsung mengeluarkan NOTAM sebagai pemberitahuan resmi kepada semua maskapai,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini