Latihan Tim Gabungan di Bandara Juwata Tarakan

LATIHAN: Tim gabungan melakukan latihan skenario ancaman bom pesawat yang mendarat di Bandara Juwata Tarakan, Kamis (3/7) lalu.

TARAKAN – Jajaran TNI di lingkup Kodam VI/Mulawarman bersama Lanud Anang Busra menggelar latihan dengan skenario ancaman bom pesawat yang mendarat di Bandara Juwata Tarakan, Kamis (3/7) lalu.

Komandan Kodim 0907/Tarakan Letkol Inf Syaiful Arif mengatakan, personel yang terlibat dalam latihan ini dari Korem 092 Maharajalila, Kodim 0907 Tarakan Yonif 613 Raja Alam, Tim Jihandak Yonzipur 17/AD, Sub Denzibang Tarakan, Keslap Denkesyah Bulungan, Subdenpom Tarakan dan Lanud Anang busra Tarakan.

“Skenario latihan kita, awalnya mendapat informasi dari otoritas lenerbangan ATC Bandara International Soekarno Hatta, bahwa Pesawat Komersil rute penerbangan Jakarta-Makassar ada ancaman Bom dari orang tidak dikenal,” ujarnya.

Baca Juga  Investor Asing Butuh Jaminan Negara

Lanjut Syaiful, Air Nav Jakarta meneruskan peringatan kepada Pengatur Lalu Lintas Udara (ATC) Bandara di Kalimantan. ATC Bandara Kalimantan menyampaikan kepada pilot, agar melaksanakan pendaratan darurat di Bandara Juwata Tarakan.

Petugas Air Nav melaporkan kepada Danlanud di Kalimantan, setelah mendapatkan laporan tersebut, Danlanud laporan kepada Pangkoops 2. Lalu menindaklanjuti dan membuat laporan ke Panglima TNI. Kemudian Pangdam VI Mulawarman selaku Pangkogasgabpad mendapat perintah dari Panglima TNI.

Baca Juga  Mentan Target Paling Lambat 2 Tahun Tuntas, Kaltara Bisa Ciptakan Sejarah Baru

Selanjutnya mengambil langkah-langkah dengan memerintahkan Danrem sebagai Dansatgas dan langsung memberikan Perintah Operasi penanggulangan ancaman bom di pesawat kepada jajaran Kodim, Yonif, Zipur dan Balak Kodam di wilayah Tarakan.

“Ketika pesawat mendarat, Danrem berkoordinasi dengan Lanud dan Instansi terkait dalam pelaksanaan pendaratan darurat. Masing-masing instansi terkait di bawah koordinasi Dandrem melaksanakan penyiapan segala sarana dan prasarana. Kemudian dilakukan evakuasi dan isolasi. Jadi, semua personel berada pada radius 100 meter dari pesawat. Pers Tim Evakuasi dibantu POM AU dan AD melaksanakan evakuasi penumpang ke tempat yang aman,” jelasnya.

Baca Juga  Korban Hanyut Akhirnya Ditemukan, Kondisinya pun Sudah Meninggal Dunia

Syaiful menjelaskan, pasca evakuasi dan isolasi, pihaknya melakukan deteksi dan sterilisasi pesawat. Tim melaksanakan giat evakuasi dan identifikasi bahan peledak dalam cabin pesawat menggunakan EOD Toolkit Set.

“Saat bahan peledak ditemukan, tim membawanya turun menggunakan bomb blanket dan dimasukan ke bomb trailer. Kemudian dibawa ke tempat aman untuk dilakukan disposal. Setelah itu, ditutup dengan pemeriksaan personel dan materiil serta menghitung jumlah kerusakan yang terjadi jika ada,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini