TARAKAN – Zainal Arifin Paliwang diisukan sudah mendapat rekomendasi DPP Partai Gerindra. Senada dengan hal tersebut, DPD Partai Gerindra Kaltara isu tersebut sudah melekat.
“Zainal paling dekat dan berada dibawah rumah sendiri. Harusnya bisa disimpulkan, kan beliau Dewan Penasehat. Ada juga calon yang lain untuk mendekat ke Gerindra,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Kaltara Ibnu Saud, Selasa (30/4).
Nantinya dari DPD Partai Gerindra yang langsung mengumumkan figur yang akan diusung. Namun untuk waktu pengumuman, belum bisa diketahui. Menanggapi hal tersebut, Zainal Arifin Paliwang mengaku semua keputusan atau rekomendasi figur yang akan diusung diserahkan ke DPP Partai Gerindra.
Ia yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra Kaltara, tidak berhak mengeluarkan rekomendasi. “Kalau sebagai incumbent harus selalu optimis. Pasangan saya nantilah,” tuturnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Wakapolda Kaltara berkomitmen tetap menjalani mekanisme penjaringan partai. Termasuk pemaparan visi dan misi di PKB. Dalam waktu dekat, ia akan berkunjung ke DPP PKB dalam kegiatan halal bihalal.
“Tim sudah membuat visi misi calon gubernur 2024-2029. InshaAllah. Namun visi misi sebelumnya tidak bisa kami laksanakan 100 persen. Sehubungan dengan adanya Pilkada serentak di 2024. Kami kekurangan waktu,” ungkapnya.
Diketahui Zainal baru saja mengembalikan formulir di PKS dan PKB. Ketua DPW PKB Kaltara Herman mengatakan, baru Zainal yang mengembalikan formulir penjaringan calon gubernur Kaltara. Selain Zainal, yang sudah mengambil formulir yakni Yansen Tipa Padan, Sulaiman, Hasan Basri dan seseorang yang enggan disebutkan namanya.
“DPC dan DPW PKB terbuka penjaringan. Setelah rampung berkasnya, akan kami antar ke DPP. Selanjutnya akan ada OKK dan mendalami visi misi calon. OKK terdiri dari beberapa unsur, profesional hingga menteri,” jelasnya.
Waktu pemaparan visi misi belum diketahui. Sebab akan ada 508 kabupaten kota dan 37 provinsi yang mengikuti. Sementara SK dukungan calon gubernur Kaltara nantinya akan diterbitkan pada Agustus mendatang.
“Biasanya satu minggu sebelum pendaftaran di KPU. Tentu persyaratan 7 kursi dan kami penggalangan koalisi di partai di Kaltara. Kalau sudah penuh syarat, biasanya langsung dikeluarkan,” ungkapnya.
Sementara itu, bakal calon Gubernur Kaltara yang meramaikan bursa yakni Andravirti Karita mengklaim sudah didukung DPD hingga tingkat DPP Partai Golkar. Dukungan tersebut dilayangkan Ketua DPD I Golkar Kaltara Syarwani dan Ketua DPP Golkar Airlangga Hartato.
“Kami telah melakukan komunikasi secara langsung dengan Ketua Umum, Airlangga Hartato dan Sekretaris Jenderal, Lodewijk Freidrich Paulus. Dari diskusi dengan tokoh itu yang menguatkan Andravirti Karita sebagai calon gubernur di Partai Golkar,” tutur Ketua Relawan AK24, Sukma Ardiansyah, Selasa (30/4).
Peluang Andravirti menjadi calon gubernur Kaltara, semuanya akan dipertimbangkan DPP dan usulan dari DPD I Golkar Kaltara. Pihaknya fokus melakukan komunikasi sebaik mungkin dengan semua pihak dan kalangan.
“Kami terus melakukan komunikasi dengan DPP dan DPD I. Disampaikan Airlangga ke Andravirti, maju terus, bergerak terus besarkan Partai Golkar di daerah,” tuturnya.
Jika ada tawaran menjadi calon wakil gubernur Kaltara, ia menyerahkan keputusan ke DPP Partai Golkar. Selanjutnya pihaknya akan melakukan komunikasi dengan partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Yakni bersama Partai Gerindra, PAN, Golkar dan Demokrat.
Pihaknya juga menargetkan untuk mendaftar pada penjaringan bakal calon Gubernur Kaltara di partai lain. “Kami sedang mempertimbangkan rekan-rekan dari partai di luar Golkar. Pak Syarwani cukup bijaksana memberi peluang yang sama pada semua kader,” tegasnya.
Figur yang sudah mendaftar menjadi bakal calon kepala daerah di Kaltara, mulai berkomunikasi bersama Andravirti. Tidak ada persoalan serius yang menjadi hambatan komunikasi terhadap figur lain. Tidak hanya dengan Zainal Arifin Paliwang, Yansen Tipa Padan dan Sulaiman. Bahkan figur lain yang mendaftar penjaringan di DPD 1 Partai Golkar Kaltara tetap membangun komunikasi.
Menurutnya, pencalonan Andravirti ini merupakan inisiatif pribadi. Sekaligus membesarkan Partai Golkar, berkontribusi terhadap pembangunan di Kaltara. (kn-2)