PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) Kaltara bergerak cepat menangani kerusakan infrastruktur jalan yang terdampak banjir dan longsor di wilayah perbatasan. Khususnya di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
Kepala BPBD Kaltara Andi Amriampa mengatakan, sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan berat akibat bencana banjir dan longsor beberapa waktu lalu saat ini sudah dalam tahap penanganan tanggap darurat.
Salah satu titik prioritas yakni ruas jalan Long Layu menuju Lembudud, yang merupakan jalur vital penghubung antar kecamatan di kawasan Krayan.
“Alat berat sudah standby di Long Layu. Pekerjaan akan dilanjutkan menuju jalur Long Layu-Lembudud yang menghubungkan Krayan Selatan ke Krayan Barat,” jelasnya, Kamis (24/7).
Penanganan ruas jalan terdampak ini merupakan bagian dari kegiatan Belanja Tidak Terduga (BTT) Tanggap Daruratyang dikerjakan oleh Dinas PUPR Kaltara. Pekerjaan ini dilakukan untuk segera membuka akses transportasi, khususnya kendaraan roda empat, yang sempat lumpuh akibat bencana.
“Secara teknis pelaksanaannya ada di Dinas PUPR, dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia saat ini,” lanjutnya.
Ia menegaskan, pembukaan akses jalan menjadi prioritas utama untuk mengakhiri kondisi isolasi yang dialami masyarakat di beberapa desa di wilayah Krayan pasca-banjir. Selain itu, perbaikan jalan ini juga penting untuk kelancaran distribusi logistik, pelayanan kesehatan, pendidikan, serta pengiriman bantuan lainnya.
Wilayah Krayan yang berada di pegunungan dan berbatasan langsung dengan wilayah Serawak, Malaysia. Memang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana alam seperti banjir dan longsor, terutama saat curah hujan tinggi. Jalan menjadi satu-satunya akses penghubung antarkampung maupun keluar masuk barang dari dan ke wilayah ini.
“Kami harap dalam waktu dekat, jalan ini sudah dapat dilalui kendaraan roda empat. Setidaknya untuk membuka keterisolasian wilayah dan memudahkan mobilisasi masyarakat,” jelasnya.
Pemprov Kaltara, kata Andi, berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat dalam situasi darurat. Selain penanganan jangka pendek melalui BTT, pemulihan infrastruktur jangka panjang juga akan masuk dalam agenda pembangunan mendatang.
“Kami ingin memastikan bahwa daerah-daerah terdampak bencana mendapatkan perhatian penuh, baik dari sisi penanganan darurat maupun pemulihan pascabencana,” tutupnya. (kn-2)