TARAKAN – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tarakan melakukan patroli atas dasar penerapan Perda Nomor 13 Tahun 2002 tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan Kota Tarakan, Minggu (26/5) malam. Tujuannya sekaligus menertibkan pedagang kaki lima (PKL).
Kepala Satpol PP Tarakan Sofyan melalui Kepala Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum (Trantibum) dan Lingkungan Masyarakat (Linmas), Opniel Sangka mengatakan, selain menyasar terkait ketertiban umum PKL, juga mengawasi aktivitas gelandangan dan pengemis (Gepeng). Bahkan pihaknya juga fokus mengawasi pedagang asongan yang merupakan anak di bawah umur.
Pihaknya melakukan penyisiran di ruas jalan protokol. Alhasilnya, hanya memberikan teguran secara lisan dan tertulis untuk PKL dan nihil untuk Gepeng dan anak-anak pedagang asongan.
“Kami mobile patroli-nya, menyesuaikan rute yang ada. PKL kami temukan ada beberapa yang melanggar khususnya menempatkan dagangan di trotoar,” jelasnya.
Dari hasil patroli tersebut, pihaknya memberikan 2 teguran lisan dan 18 teguran tertulis. Selain memberikan teguran lisan dan tertulis, pihaknya menempelkan stiker terhadap rombong PKL yang berjualan di atas trotoar.
“Didominasi PKL yang menjual buah-buahan dan makanan siap saji. Jadi kami kasih stiker. Kami harap dipindahkan,” tegasnya.
Disinggung terkait masih adanya Gepeng dan anak-anak pedagang asongan, pihaknya perlu mengubah pola patroli ke depan. Berdasarkan laporan yang diterima, kebanyakan Gepeng dan pedagang asongan kerap kali ditemukan di kafe atau warung di seputaran kota.
“Kami kekurangan anggota makanya patroli di jalan protokol saja. Ke depan kami upayakan untuk area yang menjadi atensi. Laporannya pun lebih dominan di kafe untuk Gepeng ini,” pungkasnya. (kn-2)
