TARAKAN – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) terpenuhi jelang Iduladha 1445 Hijriah.
Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra menyebut, tahun ini diperkirakan akan ada peningkatan 1,9 persen untuk BBM jenis Gasoline Pertamax Series dan Pertalite, 3,1 persen untuk BBM Jenis Gasoil Dex Series dan Solar dan 3,8 persen untuk LPG.
“Kenaikan itu merupakan prognosa kami berdasarkan peningkatan di tahun sebelumnya. Dari sisi stok, Pertamina memiliki stok hingga 11 ketahanan hari untuk BBM dan 3–5 Ketahanan Hari untuk LPG. Jumlah stok ini akan terus ditambah dari rantai suplai yang terus berjalan saat ini,” jelasnya, Jumat (14/6).
Khusus untuk wilayah Kaltara, Pertamina memperkirakan jumlah kebutuhan harian untuk BBM saat Iduladha sebanyak 386 kiloliter (KL) jenis Gasoline, 129 KL Gasoil dan LPG sebanyak 52 Metrik Ton (MT).
“Jumlah ini naik 3,6 persen untuk BBM jenis Gasoline, 0,3 persen Gasoil dan 3,4 persen LPG dari penyaluran harian normal. Sementara itu jumlah stok untuk wilayah Kalimantan Utara dipastikan aman saat dan setelah Iduladha 1445H,” tegasnya.
Sementara itu, pihaknya terus mengimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying dan tidak menggunakan BBM serta LPG bersubsidi yang diprioritaskan bagi warga masyarakat yang kurang mampu.
Beberapa permasalahan yang sering terjadi di lapangan adalah penggunaan BBM dan LPG yang tidak tepat sasaran. Saat ini, Pertamina terus menjalankan program “subsidi tepat”. Agar penyaluran BBM dan LPG bersubsidi sampai kepada mereka yang berhak.
“Untuk BBM saat ini diterapkan penggunaan QR code dan LPG menggunakan KTP (NIK) bagi pembeliannya. Diharapkan masyarakat dengan ekonomi mampu tidak membeli BBM dan LPG bersubsidi,” pesannya.
Sebagai sub holding Commercial & Trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen menyalurkan energi kepada masyarakat. “Kami juga menyiagakan layanan kontak Pertamina 135 yang diperuntukkan bagi masyarakat atau konsumen. Yang ingin memesan dengan layanan delivery service BBM dan LPG (produk non subsidi). Serta membuka layanan pencarian informasi, masukan dan saran,” tuturnya. (kn-2)