WUSHU Indonesia (WI) Kaltara memastikan satu tiket ke babak perempat final di Kelas 75 kilogram (Kg) Putra atas nama Roy Tua Manihuruk, saat bertanding di Gedung Serbaguna Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara, Kamis (12/9).
Roy Tua berhasil menang dua ronde langsung atas atlet Maluku, Yosep Rudy Louloulia. Di kelas tersebut, Roy Tua mendominasi jalannya pertandingan dan membutuhkan waktu yang tidak lama untuk menumbangkan atlet Maluku.
Dengan lolosnya Roy Tua di Kelas 75 kg, membuka asa bagi Kaltara untuk bisa mempersembahkan medali di cabang olahraga (Cabor) Wushu. Hasil gemilang yang ditorehkan Roy Tua, tidak dibarengi penampilan atlet Satria Trisakti saat turun di Kelas 52 Kg putra.
Pasalnya, Satria harus mengakui keunggulan dari atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Sukardiman. Satria kalah 2-0 atas Sukardiman dan kandas ke babak berikutnya.
“Hasil yang ditorehkan atlet kita, Roy Tua sudah sesuai strategi. Dengan bermain di pinggir arena, agar bisa mendorong lawan keluar arena,” jelas Pelatih Wushu Kaltara, Muhammad Eka Kustedi yang ditemui usai pertandingan.
Hasil ini, lanjut Muhammad, menjadi evaluasi untuk di babak selanjutnya bagi Roy Tua. Tentu, akan berbuat yang terbaik agar bisa terus melaju hingga ke final. “Lawan di PON inikan cukup berat. Kita tetap harus tampil maksimal, agar bisa mempersembahkan yang terbaik bagi Kaltara,” ungkapnya.
Dijadwalkan di cabor Wushu, Kaltara masih akan tampil di Kelas 56 kg putri atas nama Shelly Cahyani Dheri, pada Jumat (13/9). Di nomor tersebut, Shelly akan bersua atlet Jabar, Ebina Saputri Sunarya.
Sementara, di cabor Taekwando untuk Kelas Kyorugi Under 54 kg, atlet Kaltara harus pupus melaju ke babak selanjutnya. Atlet unggulan Kaltara, Muhammad Aidil Ilham Pasha dikalahkan atlet Kaltim, Siloam Blegur.
Bertanding di Sport Center Martial Arts Arena, Sumut, kondisi Aidil kurang prima. Pelatih Taekwondo Kaltara Yudi mengungkapkan, seminggu jelang keberangkatan atletnya sudah dalam kondisi kurang fit. Bahkan, sebelum bertolak ke Sumut, atletnya sudah menjalani rangkaian pemulihan stamina.
“Sudah disuntik vitamin dengan Neurobion. Saran dokter memang diminta istirahat dulu, tapi atlet kita yang tetap mau bertanding,” ujarnya.
Padahal saat Babak Kualifikasi (BK) PON lalu, Kaltara sempat menyisihkan Kaltim di babak semifinal. Ditambah lagi, lolos ke final dan merebut medali perak saat melawan Jateng.
“Saat pertandingan sebelum PON kondisinya masih fit. Memang di Taekwondo ini saya mengandalkan Aidil. Kalau dibilang kecewa, ya kita kecewa, atlet juga kecewa. Tapi namanya penyakit siapa yang mau,” tuturnya.
Aidil diduga memiliki gangguan pada ginjal, hal itu baru diketahui saat Medical Check Up (MCU) sebelum ke PON XXI. Namun, Yudi mengapresiasi Aidil yang memiliki jiwa petarung tinggi meski kondisi sedang tidak sehat.
“Ronde pertama kalah, ronde kedua kalah juga. Jadi ronde ketiga tidak diteruskan karena sudah kalah dua ronde. Saya sebagai pelatih dan atas nama atlet, memohon maaf kalau belum bisa menyumbang medali untuk Kaltara,” tutur Yudi.
Pada cabang seni bela diri asal Korea ini, Kaltara masih memiliki satu atlet yang akan berlaga di Kelas Kyorugi Under 80 Kg putra, atas nama Muhammad Reza Putra Cakti.
“Tak terlalu membebani apa-apa, hanya pengalaman saja. Karena atlet yang ini anak baru. Kalau dari segi postur tubuh agak tinggi dibandingkan atlet lain, ya kita optimis sajalah bisa menyumbang medali,” tutupnya. (kn-2)