TANJUNG SELOR – Memasuki hari keempat, banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bulungan, belum juga menunjukkan tanda-tanda surut sepenuhnya. Bahkan, potensi naiknya debit air masih cukup tinggi mengingat dua faktor utama penyebab banjir belum sepenuhnya mereda.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Andi Amriampa menyampaikan, kondisi banjir hingga Rabu (21/5) masih fluktuatif. Di beberapa pos pantau, debit air terpantau naik turun secara perlahan.
“Kalau malam tadi, masih ada hujan turun. Sementara air yang sudah tergenang ini memang sangat lambat surut karena saluran alirannya panjang dan posisi air laut masih tinggi,” ujarnya, Rabu (21/5).
Berdasarkan pemantauan di Pos Antutan, ketinggian air masih berada pada level 6,98 meter. Angka tersebut masih naik-turun dan belum stabil. Di pos lain seperti Lombia Besar, ketinggian air saat ini mencapai 6 meter, turun dari sebelumnya 8 meter. Namun, angka ini masih dalam kategori yang patut diwaspadai.
“Kondisi 6 meter ini belum bisa dikatakan normal. Kami masih terus memantau, karena kalau besok air dari hulu belum turun, berarti air di hilir juga belum bisa bergerak ke laut. Artinya, banjir masih bisa bertahan,” terangnya.
Ia menjelaskan, banjir di Bulungan saat ini dipengaruhi oleh dua faktor besar. Yakni banjir kiriman dari wilayah hulu, khususnya dari daerah Bahau dan sekitarnya. Serta curah hujan lokal yang masih terus terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Kondisi banjir kita ini sangat tergantung pada dua hal, aliran air kiriman dari hulu dan curah hujan yang masih aktif. Kalau dua-duanya masih tinggi, maka potensi kenaikan air juga tetap besar,” jelasnya.
Selain itu, posisi air laut yang sedang pasang turut memperlambat proses surutnya air dari daratan ke laut. Hal ini menyebabkan air tergenang lebih lama di beberapa titik permukiman dan dataran rendah. BPBD Kaltara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi dari pihak berwenang.
Pemerintah juga terus memantau titik-titik rawan dan siap melakukan evakuasi apabila kondisi memburuk.
“Kami masih dalam kondisi siaga. Tim kami di lapangan siap 24 jam jika ada instruksi untuk penanganan lanjutan. Yang penting, masyarakat tetap tenang dan tidak mengabaikan peringatan,” tuturnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh kecamatan yang terdampak banjir. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.
Kepala Dishub Bulungan Yunus Luat menyampaikan, imbauan ini dikeluarkan sebagai respons atas peringatan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi curah hujan masih akan berlangsung tinggi di sejumlah wilayah, khususnya di sepanjang bantaran Sungai Kayan.
“Kami mengimbau seluruh pihak terkait dan masyarakat di wilayah bantaran Sungai Kayan. Agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir yang masih bisa terjadi dalam waktu dekat,” ujarnya.
Dalam imbauannya, Dishub Bulungan meminta pemerintah kecamatan, desa, serta masyarakat untuk mengambil langkah antisipatif guna meminimalisasi risiko. Sejumlah hal perlu menjadi perhatian. Melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi air sungai dan saluran drainase di lingkungan masing-masing.
Menghindari aktivitas berisiko di sekitar bantaran sungai, termasuk larangan berenang atau bermain air di kawasan yang terdampak banjir. Mengawasi anak-anak dan remaja yang bermain di genangan air. Khususnya di kawasan Sungai Kayan dan Siring Tanjung Selor. Menyiapkan rambu peringatan dan jalur evakuasi di titik-titik rawan banjir.
“Masyarakat juga diminta melaporkan segera jika terjadi peningkatan debit air atau tanda-tanda banjir. Serta berkoordinasi aktif dengan instansi terkait untuk penanganan cepat jika situasi memburuk,” jelasnya.
Ia menegaskan, keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama pemerintah. Ia mengharapkan surat imbauan ini dapat menjadi perhatian serius semua pihak, baik aparat desa, tokoh masyarakat, maupun warga umum.
“Kami mohon kerja sama seluruh lapisan masyarakat. Keselamatan kita adalah tanggung jawab bersama. Kami tidak ingin ada korban atau kerugian yang lebih besar akibat kelalaian,” tegasnya.
Saat ini, sejumlah wilayah di Bulungan memang masih terdampak banjir, dengan debit air yang fluktuatif dan berpotensi meningkat sewaktu-waktu jika hujan terus berlanjut. Pemerintah daerah terus memantau kondisi ini secara berkala bersama BPBD, BMKG, dan instansi teknis lainnya. (kn-2)