Pos SAR Dapat Dukungan Alutsista

Kepala Basarnas Tarakan Syahril

TARAKAN – Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Tarakan mendapatkan bantuan dari Basarnas RI berupa satu unit rescue car dan satu unit motor trail.

Kedua alutsista ini, nantinya akan mendukung pelaksanaan Operasi SAR di wilayah Kaltara. Kepala Basarnas Tarakan Syahril mengatakan, posisi rescue car saat ini berada di Pos SAR Nunukan.

Dipilihnya Pos SAR Nunukan untuk penempatan alut baru, dijelaskan Syahril, lantaran alutsista di Nunukan masih dinilai kurang. “Fungsinya mobilisasi operasional personel. Terdapat double cabin, makanya bisa mengangkut perahu karet di atasnya,” katanya, Senin (29/4).

Spesifikasi dari rescue car, dapat mengangkut perahu karet di bagian atas mobil. Sehingga disiagakannya rescue car dapat menguatkan kesiapsiagaan personel jika terdapat operasi SAR. Pihaknya menambah satu unit Rigid Bouyancy Boat (RBB) untuk siaga perbatasan.

Baca Juga  Masih Terapkan Dua Kurikulum

“Personel juga saya tambah di Pos SAR Nunukan. Tadinya ada 6 personel saja, ditambah 6 lagi jadi 12 orang di sana (Nunukan),” tuturnya.

Sebelumnya, pihaknya mengusulkan beberapa alut namun belum ditindaklanjut dari Basarnas RI. Hanya dukungan berupa rescue car dan motor trail yang menambah kekuatan alutsista di Basarnas Tarakan. “Kalau motor trail kami tempatkan di Tarakan,” tukasnya.

Dijelaskannya, potensi kecelakaan SAR di Nunukan terbilang masih rendah. Lokasi yang paling banyak terjadi kecelakaan SAR berada di perairan Tarakan hanya saja tidak terekspos atau tidak dilaporkan. “Seperti ada kapal terbakar, atau speedboat terbalik. Itu tidak dilaporkan. Karena kami beraksi itu berdasarkan laporan, ketika ada laporan nanti akan ada file aktif yang harus ditangani. Karena itu by data di pusat. Sudah akurat makanya kita bersaksi,” ungkapnya.

Jika tak ada laporan, pihaknya enggan melakukan operasi SAR. Lantaran jika informasi kecelakaan SAR tersebut tak dapat dipertanggungjawabkan. Maka operasi SAR yang berjalan akan sia-sia. Terlebih terdapat uang negara yang dikucurkan untuk operasi SAR.

Baca Juga  Fokus Utama Investasi di Sektor Energi dan Infrastruktur

Diakui Syahril, sejauh ini masih banyak ditemukan laporan fiktif soal kecelakaan SAR. “Kita ada pengecekkan informasi kebenaran A1 atau tidak. Karena setiap aksi ada uang negara, sia-sia kalau aksi tapi laporan fiktif. Makanya kita efesiensi kebenaran informasi baru kita bergerak,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi di Kaltara saat ini masih terpantau kondusif. Terlebih untuk mengantisipasi kecelakaan SAR. Pihaknya turut melibatkan instansi terkait seperti informasi cuaca yang disebarluaskan ke masyarakat sebelum beraktivitas di perairan.

“Kami juga support untuk instansi lain yang membutuhkan bantuan. Tapi di Basarnas kami tetap sesuai misi kita. Yaitu mencari dan menyelamatkan jiwa yang dikhawatirkan,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini