TANJUNG SELOR – Ketersediaan air bersih dan sanitasi di Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi salah satu program yang akan dilaksanakan di tahun ini.
Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik, akan mengatur proyek air bersih dan sanitasi. Kepala Badan Pengembangan Prasarana Wilayah (BPPW) Kalimantan Utara Nuris Wahyudi, mengatakan dimulainya proyek sanitasi dan air bersih di Kaltara untuk menyediakan akses air minum yang layak serta penanganan air limbah yang efektif di wilayah Kalimantan Utara.
“Tahapan proyek dan anggaran akan dilaksanakan dalam dua tahap penting. Tahap pertama fokus pada penyambungan rumah tangga ke jaringan air minum dan sanitasi,” terangnya, Kamis (2/5).
Pihaknya telah mengidentifikasi 2.333 rumah di Bulungan dan 235 rumah di KTT yang akan terhubung langsung ke jaringan air minum. Selain itu, untuk sanitasi, KTT akan mendapatkan 280 sambungan baru, dan Bulungan 504 sambungan. Untuk tahap kedua, rencana meliputi penambahan 1.854 sambungan rumah di Nunukan dan 2.000 sambungan di Tarakan.
“Total, kami menargetkan 6.422 rumah tangga akan mendapat manfaat dari proyek ini,” jelasnya.
Meskipun anggaran proyek belum sepenuhnya disetujui, BPPW Kaltara optimis dana sebesar Rp 51 miliar akan segera disetujui dan proses revisi anggaran sedang berlangsung. “Kami sedang berusaha untuk memastikan anggaran ini dapat segera diterima. Agar proyek dapat berjalan sesuai rencana,” harapnya.
Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas air minum. Tetapi mengurangi masalah kesehatan yang disebabkan air limbah yang tidak dikelola dengan baik. Ini merupakan langkah besar bagi dalam memastikan setiap warga memiliki akses ke air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai.
“Kami berkomitmen mendukung inisiatif ini dan memastikan bahwa proyek berjalan lancar. Kami akan terus bekerjasama dengan semua pihak, untuk memastikan proyek ini memberikan dampak positif yang maksimal bagi masyarakat,” tuturnya. (kn-2)