Khairul: Terlalu Dini Bicara Pasangan

KEMBALIKAN FORMULIR PENJARINGAN: Khairul (tengah) usai mengembalikan formulir penjaringan calon wali kota Tarakan di Sekretatiat PAN, Kamis (9/5) lalu.

TARAKAN – Langkah politik dr Khairul di Pilkada Tarakan masih dalam upaya membangun parpol koalisi pengusung. Ia pun menyebut masih terlalu dini baginya menentukan sikap dalam memilih figur pendamping di Pilkada Tarakan.

“Terlalu dini kalau kami bicara pasangan. Politik ini bergerak, dinamis, kami nanti harus diskusi, bicara, dan ingin siapapun nanti yang terpilih. Baik pasangan pendamping atau parpol koalisi, chemistry-nya nyambung. Kami belum tahu berapa partai yang akan berkoalisi. Harapan kami semakin banyak semakin bagus,” harapnya, Kamis (9/5).

Terkait rekomendasi, Khairul enggan memberi klaim terhadap parpol tertentu. Menurutnya, sikap klaim terhadap dukungan parpol untuk mengusung baru dapat dipastikan. Setelah dirinya memegang surat rekomendasi resmi dari DPP.

Baca Juga  Hahal Bihalal Bubuhan Banjar

“Kalau di politik kan tidak bisa bilang fiks ya. Kalau komunikasi masih terus berjalan sampai keluarnya rekomendasi. Bahkan sebenarnya yang paling penting sampai mendaftar ke KPU. Karena kadang-kadang rekomendasi keluar pun masih bisa berganti itu (rekomendasi). Pengalaman saya kan, jadi menghadapi situasi politik seperti ini kami harus lebih santai dan tenang,” tuturnya.

Karena itu, Khairul memilih untuk tetap menjaga komunikasi dengan beberapa parpol. Khairul memilih sikap lebih cermat dan matang dalam membaca situasi politik terkini. Dalam upaya menyusun parpol koalisi, untuk mengusung dirinya di Pilkada Tarakan.

“Kalau saya bilang tidak ada siapapun yang pasti. Jadi belum pasti semua sampai keluar rekomendasi. Bahkan sampai nanti yang benar-benar datang ke KPU baru dibilang pasti. Saya kira komunikasi terus kami bangun dan jalin. Mudah-mudahan harapan kami dengan komunikasi yang baik, chemistry bisa terbentuk. Setelah itu mudah-mudahan kita bisa bersama-sama di Pilkada,” tegasnya.

Baca Juga  Zakat Fitrah Esensi Penyucian Harta

Dengan demikian Khairul tak ingin terburu-buru dalam memutuskan sikap. Utamanya di tengah situasi membangun parpol koalisi dan penjajakan figur pendamping. Keputusan akan benar-benar diambil, dengan waktu yang tepat.

“Politik ini kami tidak lari sprint ya. Politik itu adalah lari maraton. Jadi kalau lari sprint yang dibutuhkan kecepatan. Lari maraton yang dibutuhkan adalah ketahanan. Karena komunikasi politik ini setiap saat bisa berubah. Situasi, isu, macam-macam bisa berubah, termasuk hari pun kadang-kadang bisa berubah. Saya kira kita enggak usah baper, berteman, saya kira begitulah politik,” ungkapnya.

Baca Juga  Pendataan Nikah Siri

Saat ini Khairul telah mendaftar dan mengembalikan formulir penjaringan di Demokrat, PKS, PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PAN, PPP dan Hanura. Hanya tersisa Gerindra yang tidak disambangi oleh Khairul, karena tidak membuka penjaringan Pilkada.

“Tinggal Gerindra yang kita tidak mendaftar. Kalau yang lain kan kami sudah daftar semua. Kalau (Gerindra) buka saya daftar pasti. Bahwa misalnya rekom itu nanti dikasih apa tidak. Itu kan nanti banyak pertimbangan, termasuk hasil survei dan elektabilitas,” tuturnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini