TANJUNG SELOR – Adanya ketertarikan investor dalam melakukan investasi pada desalinasi air laut di Kalimantan Utara (Kaltara). Kabupaten Bulungan menjadi satu di antara dua wilayah yang dilirik investor.
Sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan belum mendapatkan informasi mengenai investor yang melirik Bulungan untuk desalinasi. Namun begitu, jika benar terlaksana, maka pihaknya sangat menyambut baik. Hal ini dikarenakan kebutuhan air bersih di Bulungan bisa terjamin.
“Jika itu benar terlaksana, akan kita sambut baik. Pemenuhan kebutuhan air di Bulungan memang sangat dinanti,” terang Bupati Bulungan Syarwani, belum lama ini.
Kecamatan Bunyu khususnya, lanjut dia, menjadi salah satu daerah yang memang sangat membutuhkan air tawar. Apalagi, jika bisa dilakukan desalinasi. Maka itu akan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
“Jika investasi ini berjalan, maka akan memberikan manfaat. Khususnya yang ada di Pulau Bunyu,” bebernya.
Menurut dia, akan ada regulasi yang harus dipatuhi. Untuk izin dan berapa investasi yang masuk. Menurut dia, itu merupakan kewenangan dari pemerintah provinsi dan pusat. Hanya saja, nantinya akan terintegrasi dengan Pemkab Bulungan, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
“Tentu ada regulasi yang harus dijalankan. Saya berupaya untuk menghadirkan investasi di Bulungan. Untuk perizinan itu di pusat, namun akan terintegrasi ke daerah,” jelasnya.
Sebelumnya, Ahli Muda DPMPTSP Kaltara Rahman Putrayani menyatakan, beberapa investor asing termasuk dari Singapura dan Malaysia, telah menunjukkan ketertarikan untuk Kaltara.
“Kami telah melakukan penjajakan dengan beberapa pihak. Baru-baru ini ada investor dari Singapura yang tertarik pada proyek desalinasi air asin menjadi air tawar,” kata dia.
Selain itu, pihaknya telah dihubungi dua investor dari Malaysia yang memiliki pengalaman dalam membangun fasilitas serupa di Taiwan. Menurutnya, saat ini fokus utama pada lokasi Nunukan dan Tarakan. Namun, ada usulan untuk memperluas proyek ke Pulau Bunyu, mengingat kebutuhan akan air bersih di pulau tersebut.
“Kami sedang menyiapkan surat resmi untuk menawarkan proyek ini kepada investor. Nunukan dan Tarakan, masing-masing daerah menyiapkan dokumen yang diperlukan,” ujarnya. (kn-2)