Arus Balik Penumpang Menurun

TAMPAK LENGGANG: Jumlah penumpang yang menggunakan kapal Pelni di Pelabuhan Malundung Tarakan saat ini menurun dibanding tahun 2022 lalu.

TARAKAN – Selama arus balik angkutan laut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, penumpang kapal yang melintas di Pelabuhan Malundung Tarakan menurun 6 persen. Data ini setelah dibandingkan dengan penyelengaraan angkutan laut pada tahun 2022 lalu.

“Penumpang saat ini dibanding tahun 2022 menurun. Padahal jumlah meningkat, tapi tidak sebanding dengan jumlah penumpang yang naik dan turun,” terang Ketua Posko Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Pelabuhan Malundung Tarakan, Bernard Martin Mastua, Rabu (10/1).

Baca Juga  Tingkat Hunian Hotel di Kaltara Meningkat

Selama penyelenggaraan posko angkutan laut pada 18 Desember 2023-8 Januari 2024, total ada 11.385 penumpang. Sementara pada tahun 2022 ada 12.051 penumpang. Adapun total kapal di tahun 2023 sebanyak 19 kali memasuki Pelabuhan Malundung. Sementara pada tahun 2022 hanya 11 kali kapal ke Pelabuhan Malundung.

Ia menilai, penurunan jumlah penumpang karena masyarakat lebih memilih moda transportasi lain. Seperti pesawat ataupun speedboat. Namun pihaknya akan melihat kembali data di moda transportasi lain, terkait lonjakan penumpang.

Baca Juga  Juli, Uang Keluar Rp 110,10 Miliar

“Padahal ada tambahan kapal rute Tarakan-Tawau. Dibanding tahun sebelumnya (2022) tidak ada. Total ada 6 kapal yang on call saat posko. Selama penyelenggaran angkutan Natal dan tahun baru 22 hari, mungkin saja ada yang melanjutkan liburan tahun baru,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan evaluasi. Salah satunya berkoordinasi dengan Ombudsman RI Perwakilan Kaltara selama penyelenggaraan posko. Tujuannya untuk mendapatkan saran terkait pelayanan publik selama penyelenggaraan posko.

Baca Juga  Nilai Impor Kaltara Meningkat 218,19 Persen

“Kami menyadari, terminal penumpang dievaluasi. Sebenarnya standarnya terpenuhi tapi idealnya belum. Harapannya terminal penumpang bisa menampung kapasitas yang lebih besar. Karena jumlah seat yang ditawarkan dengan terminal di Tarakan tak sebanding,” tuturnya.

Secara bertahap, pelayanan di pelabuhan akan disamakan dengan pelayanan di bandara. Namun pihaknya berharap, butuh komitmen bersama PT Pelindo Regional Tarakan. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini