TANJUNG SELOR – Sektor perikanan dan kelautan Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya budidaya rumput laut, menarik perhatian investor.
Untuk mendorong program dan investasi di sektor hilirisasi, Pemprov Kaltara harus melihat potensi yang ada. Berdasarkan data yang ada, komoditas unggulan seperti rumput laut cukup menjanjikan. Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman Putrayani mengatakan, terdapat sejumlah investor yang menunjukkan minat untuk mengembangkan industri olahan rumput laut di wilayah Kaltara.
“Kami telah mendapatkan gambaran dari investor yang tertarik pada potensi rumput laut di Kaltara,” kata dia, Senin (6/5).
Investor telah melakukan kajian dan menemukan nilai investasi yang jadi pertimbangkan. Tidak jauh berbeda dengan rencana investasi provinsi. Apalagi Pemprov Kaltara sudah mengajukan Investment Project Ready to Offer (IPRO). Investasi yang dipertimbangkan investor berkisar pada angka USD 3 juta per satu unit industri olahan. Jika dikonversikan ke rupiah dengan asumsi kurs USD 1 setara Rp 15 ribu, maka total investasi sekitar Rp 45 miliar.
“Angka ini hampir serupa dengan estimasi investasi yang disusun oleh DPMPTSP Kaltara yang berjumlah sekitar Rp 40 miliar. Prediksi investasi tahunan mereka sekitar USD 3 juta,” ungkapnya.
Namun, begitu, masih belum jelas apakah investasi ini akan difokuskan pada hilirisasi dalam bentuk Semi Refined Carrageenan (SRC) atau dalam bentuk Alkali Treated Cottonii (ATC) Chips. Yang pasti, kata dia, jika hanya untuk produksi cemilan saja, itu sudah merupakan langkah awal yang baik.
“Kaltara dengan potensi kelautan yang besar, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk perikanan melalui investasi ini,” harapnya.
Dengan dukungan investor, sektor rumput laut di Kaltara diharapkan dapat berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian lokal. Serta meningkatkan pendapatan asli daerah. (kn-2)