Rumput Laut Miliki Potensi Ekspor Cukup Besar

Plt Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Tarakan, Muhammad Roy Pahlevi

TARAKAN – Selain komoditas udang, hasil perikanan di Kaltara lainnya turut diminati oleh negara-negara besar. Diantaranya, ikan bandeng, kepiting, ikan kakap, ikan tenggiri, layur, bawal dan rumput laut.

“Komoditas ini bisa kami jadikan acuan untuk potensi-potensi ekspor. Apalagi rumput laut ini potensinya cukup besar,” ujar Plt Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Kota Tarakan, Muhammad Roy Pahlevi, belum lama ini.

Kendati memiliki potensi yang cukup besar, komoditas rumput laut untuk saat ini masih lebih didominasi untuk kebutuhan domestik atau ekspor dalam Indonesia. Pada 2023 lalu, pihaknya juga mengekspor rumput laut melalui Kabupaten Nunukan ke Filipina sebanyak 39 ton.

Baca Juga  Atlet Menembak Training Camp di Bangkok 

“Memang ke depannya, sasaran pasar rumput laut ini ke Filipina. Sudah ada buyer beberapa di sana menyampaikan ke kita untuk minta sampel rumput laut. Selain ke Filipina ada juga ke Korea,” ungkapnya.

Berdasarkan analisisnya, rumput laut dibutuhkan di beberapa negara lantaran sudah mulai terdapat produk berbahan baku rumput laut. Sehingga melirik komoditas rumput laut Kaltara. Meski pihaknya belum mengetahui produk yang dihasilkan oleh negara buyer dalam pengolahan rumput laut Kaltara. Menurutnya rumput laut akan diolah menjadi kosmetik.

Selain rumput laut, komoditas ikan bandeng juga diminati negara Timur Tengah salah satunya Uni Emirat Arab. Berdasarkan informasi yang ia terima, ikan bandeng digunakan untuk konsumsi para jemaah haji.

Baca Juga  Apresiasi Kontribusi Unikal Bangun SDM Berkualitas

“Itu jadi pasokan konsumsi jemaah. Kalau ikan-ikan lain seperti ikan layur, kerapu, bawal itu ke Tiongkok. Mulai menggeliat juga di sana. Meski tidak sebanyak udang,” bebernya.

Dari keseluruhan permintaan dari negara-negara besar, Kaltara masih bisa memenuhi. Sejauh ini belum terdapat permintaan komoditas dari negara luar yang belum dapat disanggupi oleh Kaltara. “Semua permintaan itu masih berjalan dengan baik. Saat ini masih sesuai semua dan terpenuhi saja,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini