TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) mengupayakan percepatan perbaikan akses jalan di wilayah Krayan, Kabupaten Nunukan.
Hal tersebut menyusul sejumlah kendala yang dihadapi masyarakat akibat terganggunya konektivitas antarwilayah. Beberapa jalur utama dilaporkan terdampak oleh kondisi cuaca ekstrem yang memicu tanah longsor. Sehingga mobilitas warga menjadi terbatas. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara Helmi membenarkan kondisi tersebut. Ia menyebutkan, saat ini pemerintah provinsi tengah melakukan proses pengadaan untuk penanganan kerusakan jalan melalui program pemeliharaan.
“Kami sedang dalam tahap lelang untuk dua segmen jalan yang terdampak. Total anggaran yang disiapkan Rp 6,5 miliar dari APBD Kaltara tahun 2025,” ujar Helmi, Rabu (28/5).
Ia merinci, segmen pertama yang akan ditangani ruas jalan Long Bawan–Lembudud–Long Layu, dengan alokasi anggaran Rp 5 miliar. Sementara segmen kedua mencakup jalur Long Layu menuju Binuang, dengan anggaran Rp 1,5 miliar. Namun demikian, mengingat proses administrasi dan tahapan pengadaan yang masih berjalan, pelaksanaan fisik proyek kemungkinan baru dapat dimulai usai Hari Raya Iduladha 2025.
“Kita upayakan penanganan bisa segera dilakukan agar aktivitas masyarakat, termasuk distribusi logistik dan mobilitas warga kembali normal. Krayan merupakan wilayah strategis perbatasan yang tidak boleh terisolasi terlalu lama,” ungkap Helmi.
Kerusakan jalan di Krayan bukan hal baru. Tantangan geografis, cuaca ekstrem, serta keterbatasan infrastruktur membuat daerah ini rawan terputus terutama saat musim hujan.
“Kami terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan sebagai prioritas, tidak hanya untuk konektivitas. Tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” ujarnya. (kn-2)