TANJUNG SELOR – Setelah rampung dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) dan resmi dihibahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Perumda Air Minum Danum Benuanta kini beroperasi mulai Selasa (10/6).
Peresmian operasional PDAM ini menjadi langkah konkret Pemprov Kaltara dalam meningkatkan layanan dasar masyarakat. Terutama akses terhadap air bersih, yang sangat penting untuk mendukung kualitas hidup. Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menegaskan, air yang diproduksi oleh PDAM Danum Benuanta telah melalui proses pengolahan dan dapat dikategorikan sebagai air bersih. Meskipun belum bisa langsung diminum dari keran seperti di kota-kota besar.
“Air itu sudah kita olah dari yang cokelat di sungai, melalui proses hingga menjadi air bersih. Tapi belum bisa diminum langsung dari keran. Karena kita belum tahu apakah masih ada bakteri di dalamnya. Harus dimasak dulu,” ujarnya, Selasa (10/6).
Air bersih ini, lanjutnya, sudah melalui proses penambahan zat kaporit dan alum. Sehingga aman digunakan untuk kebutuhan mandi, mencuci, hingga memasak. Terkait status dan regulasi PDAM, Gubernur menyebutkan, ke depan perlu dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat. Terutama menyangkut regulasi dan pengenaan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dalam layanan air bersih.
“Nanti saya akan sampaikan juga ke Pak Mendagri. Kalau bisa, PP itu perlu direvisi supaya sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah,” jelasnya.
Menurut Gubernur, kehadiran infrastruktur air bersih ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemprov Kaltara. Dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Air bersih sangat berkaitan dengan kesehatan, apalagi untuk anak-anak. Ini bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, Pemprov Kaltara juga berencana membangun sistem pendukung lain seperti WDP (Water Distribution Point) untuk memperluas jangkauan layanan.
Di kesempatan yang sama, Direktur Perumda Air Minum Danum Benuanta Eldiansyah, menjelaskan, pembangunan jaringan air bersih ini merupakan hasil investasi sekitar Rp 30 miliar. Dengan jaringan perpipaan yang menjangkau lima kecamatan dan delapan titik distribusi utama (spot PTP).
“Dengan kapasitas yang tersedia saat ini, kita mampu melayani sekitar 10 ribu rumah tangga. Terutama di wilayah Selimau 1,2 dan 3. Kemudian Jalan Menunggal dan Jelarai Raya,” sebut dia.
Selain sektor rumah tangga, sektor industri juga menjadi pengguna besar layanan PDAM ini. (kn-2)