TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara kembali dilirik investor besar. Kali ini bukan dalam sektor pertambangan atau energi, melainkan pariwisata.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara telah menyusun master plan pembangunan kawasan industri pariwisata dan mulai menarik minat sejumlah investor berskala besar.
“Penyusunan master plan-nya sudah dilakukan. Bahkan, ada beberapa investor yang sudah menyatakan ketertarikan untuk masuk,” ujar Rahman Putrayani, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda DPMPTSP Kaltara, Minggu (29/6).
Kawasan industri pariwisata yang dimaksud akan mengusung konsep terintegrasi. Kombinasi antara pariwisata rekreatif dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Di dalamnya akan dibangun hotel, ruang pertemuan, area wisata, dan sarana penunjang lainnya.
“Ini nanti untuk mendukung kawasan industri hijau. Jadi para pekerja yang ada di kawasan industri bisa juga punya fasilitas rekreasi dan kebutuhan rapat. Sudah ada hotel yang siap dijadikan tempat pertemuan, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Terkait besaran nilai investasi, Rahman menyebut jumlahnya sangat besar. Namun belum bisa dibuka secara rinci karena masih dalam proses penyesuaian teknis. Kalau secara gambaran, nilainya bisa mencapai triliunan rupiah.
Untuk luasan lahan, diperkirakan kebutuhan mencapai ratusan hektare, menyesuaikan dengan konsep yang diusung.
“Kalau lihat ITDC di Bali saja, luasnya bisa 300 hektare. Ini juga akan seperti itu, satu kawasan untuk hotel, rekreasi, dan sebagainya,” sebutnya.
Meski minat sudah ada, namun realisasi investasi masih menunggu penyelesaian sejumlah hal teknis. Termasuk pembelian master plan oleh investor dan penyesuaian tata ruang wilayah oleh dinas terkait.
“Posisinya saat ini masih dalam tahap penyesuaian. Mereka ingin memastikan master plan tidak berbenturan dengan kawasan yang dilindungi atau zona industri hijau. Jadi ini hanya kawasan penunjang,” terangnya.
Lokasi proyek disebut berada di sekitar Tanah Kuning–Mangkupadi, namun titik pastinya masih menunggu finalisasi dari Dinas Pariwisata dan Bappeda terkait tata ruang. Anggarannya untuk penyusunan master plan sudah dialokasikan sejak tahun lalu. Sekarang tinggal sinkronisasi dan kesiapan wilayah. (kn-2)