TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengeluarkan imbauan penting terkait pengangkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke wilayah Krayan. Ia menekankan BBM seharusnya hanya diangkut menggunakan pesawat khusus yang memang dirancang untuk mengangkut bahan berbahaya dan mudah terbakar.
Gubernur menyatakan keprihatinannya terhadap praktik pengangkutan BBM ke Krayan, yang masih menggunakan pesawat komersial biasa, bukan pesawat pengangkut khusus.
“BBM itu tidak boleh diangkut dengan pesawat sembarangan. Apalagi pesawat penumpang atau non kargo BBM. Itu sangat berbahaya dan jelas melanggar aturan penerbangan,” tegasnya, Rabu (2/7).
Menurutnya, pengangkutan BBM melalui udara memiliki risiko tinggi. Karena itu harus dilakukan sesuai dengan prosedur keselamatan penerbangan yang ketat. Ia mengingatkan transportasi udara untuk BBM harus menggunakan pesawat khusus yang kapasitas angkutnya terbatas, yakni hanya sekitar 4 ton dan telah dilengkapi sistem keamanan bahan bakar.
Imbauan ini secara khusus ditujukan kepada pihak PT PLN (Persero), yang setiap hari rutin mengirimkan BBM ke Krayan untuk keperluan operasional pembangkit listrik.
“Kepada pihak PLN agar pengangkutan BBM ke Krayan dilakukan dengan pesawat yang memang khusus. Kita tidak ingin ada risiko yang mengancam keselamatan penerbangan maupun warga,” imbau dia.
Ia mengakui meski selama ini belum ada insiden yang terjadi. Namun hal tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan potensi bahaya di kemudian hari.
Imbauan ini menjadi penegasan aspek keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam pengangkutan barang berbahaya seperti BBM. Terlebih lagi di daerah terpencil seperti Krayan yang aksesnya sangat terbatas. Pemerintah Provinsi Kaltara berharap seluruh pihak terkait dapat menaati aturan dan ketentuan yang berlaku. Serta bersama-sama menjaga keselamatan dan keamanan transportasi di wilayah perbatasan.
“Saya berharap pengangkutan BBM ke wilayah Krayan ke depan dapat berlangsung lebih aman dan sesuai standar. Tanpa mengabaikan risiko-risiko yang mungkin timbul,” pungkasnya. (kn-2)