Green Airport Belum Ada Kejelasan

BELUM TEREALISASI: Proyek pembangunan Green Airport yang digadang-gadang sebagai simbol kemajuan infrastruktur dan ramah lingkungan di Kaltara belum ada kejelasan.

TANJUNG SELOR – Rencana pembangunan Green Airport di Kalimantan Utara yang sempat digaungkan sejak periode pertama kepemimpinan Gubernur Zainal Arifin Paliwang, hingga kini belum ada kejelasan.

Meski nota kesepahaman (MoU) dengan investor asal Kanada telah diteken sejak gelaran KTT G20 di Bali, proyek ambisius tersebut masih jalan di tempat. “Sampai sekarang belum ada kabar dari pihak Kanada,” ujar Zainal, Kamis (10/7).

MoU dengan Kanada semula menjadi harapan besar bagi pembangunan Green Airport yang digadang-gadang sebagai simbol kemajuan infrastruktur dan ramah lingkungan di Kaltara. Namun, lambannya realisasi membuat Zainal mulai membuka opsi kerja sama dengan negara lain.

Baca Juga  3 Warga Terjaring Razia KTP

“Saya tidak putus asa di situ. Saya akan berupaya mencari investor lain untuk membangun bandara ini,” tegasnya.

Zainal mengungkapkan, ketertarikan tak hanya datang dari Kanada. Investor asal Tiongkok juga menunjukkan minat kuat terhadap pembangunan bandara tersebut. Bahkan, ia mengaku telah bertemu langsung dengan sejumlah petinggi dari Tiongkok untuk membicarakan peluang kerja sama.

“Tiongkok juga berminat. Saya sudah bertemu dengan beberapa petinggi BUMN mereka. Banyak yang tertarik masuk ke Kalimantan Utara,” ungkapnya.

Baca Juga  Pelarian Brigpol Sigit Terhenti di Sebatik

Untuk menarik perhatian investor, Pemerintah Provinsi Kaltara pun melakukan berbagai upaya promosi. Termasuk memasang baliho promosi investasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.

“Setiap pemilik modal yang datang ke Jakarta pasti lewat Soekarno-Hatta. Makanya saya pasang baliho di sana. Agar mereka tertarik berinvestasi ke Kaltara,” jelasnya.

Adapun lokasi pembangunan bandara yang ditawarkan berada di kawasan antara Binai dan Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Ia menegaskan hanya satu titik lokasi yang disiapkan untuk proyek ini.

Baca Juga  Klaim Dasar Pembatalan SK dari BKN

“Saya berharap bisa terealisasi secepatnya. Karena itu kami terus berkomunikasi dengan beberapa calon investor,” harapnya.

Ketika ditanya soal estimasi nilai investasi untuk proyek Green Airport tersebut, Zainal menyebut angka yang tidak kecil. Dengan nilai sekitar Rp 3-4 triliun. Meski belum ada kepastian dari investor awal, ia memastikan akan terus mengupayakan agar pembangunan bandara ramah lingkungan di Kaltara bisa segera terwujud. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini