TARAKAN – Warga sekitar Taman Oval Lingkas Ujung, Tarakan Timur, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pada Sabtu (16/8) sekitar pukul 12.00 Wita.
Korban diketahui berinisial R, pria paruh baya yang berasal dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Jenazahnya telah dikebumikan di Tarakan pada Minggu (17/8) lalu. Kapolsek KSKP Tarakan Iptu Yazwar mengatakan, korban dikenal sebagai orang terlantar yang sering berada di sekitar Pelabuhan Malundung. Sebelum ditemukan meninggal, R sempat sakit dan dibantu oleh pihak kepolisian untuk dibawa ke rumah sakit.
“Sempat sakit. Kita bantu, bawa ke rumah sakit, lalu kita serahkan ke Dinas Sosial untuk dibantu. Rupanya, setelah sembuh, dia keluar lagi dan kembali ke sekitar pelabuhan,” jelas Yazwar, Senin (18/8).
Menurutnya, korban kembali ke tempatnya biasa tidur, di dalam sebuah kontainer. Pihak kepolisian dan warga sekitar sering memberikan bantuan makanan kepada R. Namun, pada Sabtu siang, saat seorang anak yang biasa membantunya memberikan makan hendak membangunkan R. Tapi korban sudah tidak bergerak.
“Jadi kita tindak lanjuti, kita cek. Kita koordinasi dengan tim identifikasi dari Polres Tarakan. Kita cek di lingkungan apakah ada tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, untuk memastikan penyebab kematian, jenazah R telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum tersebut.
“Kalau kita lihat di lokasi, sekilas tidak ada tanda-tanda kekerasan. Tapi bukan kapasitas kita untuk membuktikan. Makanya kami lakukan visum ke rumah sakit. Kalau kita lihat dari jasadnya, ya mungkin kita lihat secara kasat ke mata saja yang bersangkutan itu adanya tulang di kulitnya,” tambahnya.
Yazwar juga menegaskan, R memang sudah lama mengidap sakit. Meski belum ada hasil rekomendasi resmi dari rumah sakit. Namun kondisi fisik R saat dirawat menunjukkan memang dalam keadaan sakit sejak awal.
Korban diketahui bukan warga asli Tarakan dan tidak memiliki keluarga. Karena kehidupannya yang terlantar, pihak kepolisian telah menyerahkan penanganannya kepada Dinas Sosial. “Dia hanya merantau ke Tarakan dan tidak punya keluarga,” terang Yazwar.
Meskipun demikian, Yazwar memastikan bahwa R tidak memiliki kelainan jiwa. Namun, ia juga mengungkapkan korban pernah ditahan di Polres terkait kasus pencurian sebanyak dua kali. (kn-2)