TANJUNG SELOR – Pertumbuhan penduduk di Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan tren positif yang terus berlanjut dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kaltara, jumlah penduduk pada semester I tahun 2025 tercatat 778.087 jiwa.
Angka ini meningkat 7.460 jiwa dibanding semester II tahun 2024 yang berjumlah 770.627 jiwa. Kepala Disdukcapil Kaltara Sanusi menuturkan, tren peningkatan ini menandakan Kaltara semakin menjadi daerah tujuan.
Menurutnya, bertambahnya jumlah penduduk tidak hanya berasal dari faktor kelahiran. Tetapi juga dari hasil pendataan aktif yang dilakukan pemerintah daerah.
“Tahun ini terlihat cukup tinggi kenaikannya. Dari tahun ke tahun Kaltara selalu bertambah penduduk. Itu menandakan daerah kita semakin diminati masyarakat, terutama karena peluang ekonominya,” ujarnya, Selasa (19/8).
Menurut dia, salah satu faktor pendorong dengan program jemput bola dari Disdukcapil Kaltara. Yakni program Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Keliling (SIPELANDUK KILAT). Melalui program ini, banyak warga yang sudah lama tinggal di Kaltara akhirnya tercatat secara resmi sebagai penduduk.
Dengan begitu, posisi Kaltara dalam perhitungan alokasi dana dari Pemerintah Pusat ikut menguat. Karena jumlah penduduk menjadi salah satu faktor penting.
“Ketika penduduk terekam dan statusnya berpindah ke Kaltara, dampaknya sangat besar. Perhitungan dana transfer pusat otomatis ikut bertambah. Itu akan membantu pembiayaan pembangunan daerah,” jelasnya.
Tren peningkatan jumlah penduduk juga sebagai faktor tumbuhnya daya tarik ekonomi Kaltara. Banyak pendatang yang datang dengan harapan memperoleh pekerjaan, terutama di sektor swasta dan pembangunan infrastruktur. Tren pertumbuhan penduduk akan membawa dua sisi.
Di satu sisi, bertambahnya jumlah penduduk membuka lebih banyak peluang pembangunan dan ekonomi. Namun di sisi lain, tantangan sosial, kebutuhan infrastruktur, hingga layanan publik juga akan meningkat.
“Kalau melihat trennya, jumlah penduduk Kaltara kemungkinan besar terus naik. Itu peluang besar, tapi pemerintah juga harus siap dengan konsekuensinya. Pertumbuhan ini harus dikelola agar benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” ujarnya. (kn-2)
