Komitmen Bantu Korban Banjir di Malinau

BERANGSUR SURUT: Kondisi pemukiman warga di dua kecamatan di Malinau yang dilanda banjir pada Rabu (15/5) pekan lalu.

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) akan memberikan bantuan kepada korban banjir yang melanda Kecamatan Kayan Hilir dan Sungai Boh di Kabupaten Malinau, sejak Rabu (15/5) lalu.

Bahkan, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menginstruksikan perangkat daerah untuk segera bertindak. Termasuk berkoordinasi dengan instansi yang menangani bencana. Dampak banjir telah didata dengan teliti, mencakup kerusakan rumah dari yang ringan hingga parah, bahkan terdapat rumah yang hanyut.

“Pemerintah provinsi telah menyiapkan bantuan untuk para korban. Bantuan ini, akan disalurkan Senin (hari ini, Red) melalui perangkat daerah dan dikoordinasikan dengan aparat setempat,” jelasnya, belum lama ini.

Gubernur menegaskan, pendataan kerusakan menjadi langkah penting untuk mengklasifikasikan tingkat kerusakan dan menentukan jenis bantuan yang sesuai. Meskipun informasi terkini menyebutkan banjir di Kayan Hilir dan Sungai Boh telah surut, berkat kondisi cuaca yang mendukung. Pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang terdampak.

Baca Juga  Speedboat Reguler Dikenakan Pajak

“Ini sebagai upaya kami dalam melakukan penanganan pasca banjir dan membantu masyarakat,” imbuhnya.

Musibah banjir yang terjadi berulang kali, Gubernur mengungkapkan rencananya untuk bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam merencanakan relokasi rumah-rumah penduduk yang berisiko tinggi terkena dampak banjir.

“Rencana relokasi ini diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan akibat banjir di masa depan,” ujarnya.

Gubernur menilai keberadaan pemerintah di tengah masyarakat sangat penting, terutama saat musibah terjadi. Dengan rencana relokasi ini, diharapkan warga Kalimantan Utara dapat hidup dengan lebih aman dan nyaman. Tanpa khawatir akan ancaman banjir yang bisa datang sewaktu-waktu. Pendataan kerusakan mengidentifikasi tingkat kerusakan rumah warga, untuk penyaluran bantuan yang tepat.

Baca Juga  Bulungan Terapkan IAD Landscape Kayan

“Penyaluran bantuan menyiapkan dengan respons yang cepat dan rencana jangka panjang yang matang,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda dua kecamatan tersebut dikarenakan naiknya volume air Sungai Kayan dan Sungai Long Sule. Mengakibatkan banjir di Desa Long Sule RT 01,02,03,04,05 dan Desa Long Pipa RT 01,02 dan 03 Kecamatan Kayan Hilir.

“Kalau Kecamatan Sungai Boh yang terdampak di Long Top dan Long Lebusan. Namun yang cukup parah terdampak di Desa Long Sule dan Long Pipa, di Kecamatan Kayan Hilir. Ada juga Data Dian di Kecamatan Kayan Hilir, namun tidak berdampak parah,” terang Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Robby.

Baca Juga  Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Dampak dari banjir tersebut mengakibatkan barang-barang warga di dalam dan di bawah kolong rumah terendam air. Dari banjir yang terjadi, tidak ada korban jiwa.

“Ketinggian air akibat banjir diperkirakan 2,5 meter. Kerugian materi disebabkan banjir diperkirakan mencapai Rp 1 milyar,” ungkapnya.

Dampak yang parah, total rumah terdampak banjir di Desa Long Sule sekitar 50 unit rumah. Desa Long Pipa sekitar 30 unit rumah. Ada satu bangunan sekolah PAUD Tiring Olung mengalami kerusakan berat. Satu bangunan sekolah SMA Negeri 13 Malinau juga mengalami rusak berat.

Total bangunan yang terdampak parah, berdasarkan laporan yang diterima dari dua kecamatan dan lima desa, ada 167 unit rumah yang terdampak parah dengan jumlah 220 jiwa. Kemudian, untuk yang terdampak ringan ada 579 unit rumah. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini