Belum Ditemukan Pelanggaran Keimigrasian

Kepala Kantor Imigrasi Tarakan Andi Mario

TARAKAN – Adanya rute internasional Tarakan-Tawau di Pelabuhan Malundung dibuka pada November 2021 lalu, Kantor Imigrasi Tarakan belum mendapati pelanggaran keimigrasian.

Kepala Kantor Imigrasi Tarakan Andi Mario mengatakan, dalam sehari penumpang bepergian ke Malaysia bisa mencapai 50 orang. “Kami siapkan layanan keimigrasian di rute internasional Pelabuhan Malundung setiap hari. Saat ini sudah ada 2 kapal yang beroperasi melayani rute Tarakan-Tawau dan sebaliknya,” ujarnya, Jumat (24/5).

Saat ini hanya ada terdapat 2 konter layanan di Pelabuhan Malundung Tarakan. Namun apabila ada pembenahan atau penambahan sarana dan prasarana, pihaknya menyerahkan hal tersebut ke Pelindo Tarakan.

“Kalau 2 konter dengan rata-rata penumpang 50 orang, itu masih sedikit dan tidak panjang antrean. Tidak sampai sejam, paling lama 45 menit,” ungkapnya.

Diakui Mario, semenjak rute internasional di Pelabuhan Malundung dibuka kembali, Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Indonesia juga banyak melalui Pelabuhan Malundung. Yang paling mendominasi yaitu WNA asal Malaysia.

Baca Juga  Belum Semua Hotel Miliki Izin OSS RBA

“Dari negara lain juga ada, tapi paling banyak memang dari Malaysia. Jadi yang dari Malaysia rata-rata ke Indonesia karena kunjungan keluarga,” imbuhnya.

Ditambahkannya, semua WNA yang masuk ke Indonesia melalui pintu Pelabuhan Malundung Tarakan dipastikan melalui pengawasan yang ketat. Mulai dari pengecekan dokumen perjalanan atau paspor yang masih berlaku dan saat dilakukan pemeriksaan, pihaknya tidak mendapati hal-hal yang mencurigakan.

Apabila ada WNA yang masuk ke Indonesia dan melalui pemeriksaan keimigrasian. Dipastikan WNA tersebut akan ditanya berapa hari berada di Indonesia, mau ke mana saja dan tujuan ke Indonesia.

“Petugas kami ini sudah memiliki keahlian dan dibekali untuk melakukan pemeriksaan secara keimigrasian. Belum pernah ada kami temukan dokumen perjalanan WNA yang palsu atau yang lainnya, jadi masih normal saja,” ungkapnya.

Selain persoalan WNA yang masuk Indonesia, belum lama ini banyak barang bawaan penumpang dari luar negeri tertahan oleh pemeriksaan Bea Cukai. Meski, wilayah Kaltara menjadi salah satu pintu masuk internasional, namun hal serupa tidak terjadi khususnya di Kota Tarakan.

Baca Juga  Minimal 10 Persen dari DPT

Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Tarakan Tria Restu Yogaswara mengatakan, terkait barang bawaan penumpang ini sudah terlebih dahulu disosialisasikan. Terlebih saat ini sudah dibuka jalur pelayaran internasional Tarakan-Tawau.

“Untuk penumpang itu ada aturan tersendiri terkait barang bawaan penumpang. Di bawah USD 500 itu free, jika di atas itu akan dikenakan pembayaran. Misalnya harga barangnya USD 700, yang dikenakan itu USD 200 karena 500 free,” jelasnya saat ditemui, Rabu (22/5) lalu.

Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Kebijakan dan Pengaturan Impor.

Baca Juga  Warga Binaan Disiapkan Wartelsuspas

Adapun di Pelabuhan Malundung saat ini, pihaknya belum menemui adanya penumpang yang keberatan membayar bea masuk untuk barang bawaan dari luar negeri. Biasanya, penumpang cenderung membawa alat elektronik berupa handphone.

“Itu mereka mengerti, artinya membayar bea masuk saja. Kalau handphone dari luar negeri harus registrasi IMEI, dan mereka sudah mengerti,” jelasnya.

Selain barang yang dibatasi, pihaknya menemukan barang terlarang yang seharusnya tidak dibawa penumpang seperti pakaian bekas atau balpres. Selanjutnya pakaian bekas diamankan petugas.

Adapun karakteristik penumpang yang di Kaltara cenderung membawa barang bawaan yang lumrah. Lantaran hanya berbatasan dengan Tawau, Malaysia langsung. Sehingga barang yang dibawa tidak semahal yang ada di negara Eropa.

“Kalau di Bandara Internasional di wilayah lain, biasanya penumpang langsung dari Singapura bahkan Eropa. Karakter penumpang kita ini ya barang bawaannya hanya dari Tawau saja tidak semahal itu,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini