Pemantapan Jalan Tersisa 821 Km

KONDISI JALAN: Salah satu alasan rendahnya persentase pemantapan jalan di Kaltara karena data yang dipublikasikan masih berdasarkan SK lama dari tahun 2018.

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) berupaya melaksanakan pemantapan jalan yang menjadi kewenangannya. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta Kawasan Permukiman (DPUPR Perkim) Kalimantan Utara Erni.

Dia mengungkapkan tantangan dan upaya yang dilakukan dalam pemantapan jalan di Provinsi Kaltara. Berdasarkan data yang ada, Surat Keputusan (SK) jalan yang dikeluarkan pada 2018 lalu, total panjang jalan yang tercatat 851 kilometer (Km). Namun, terjadi pengurangan karena beberapa jalan diambil alih oleh Pemerintah Pusat, sehingga tersisa sekitar 821 Km. Itu akan dimasukkan kembali ke dalam SK Jalan terbaru yang saat ini berproses.

Baca Juga  Sementara Diikuti 22 Calon, Seleksi Terbuka untuk 11 JPT Pratama

“Ada jalan yang belum fungsional, artinya belum tersambung. Di SK baru, kita hanya memasukkan jalan yang sudah fungsional sesuai aturan,” ujarnya, Kamis (13/6).

Salah satu alasan rendahnya persentase pemantapan jalan di Kaltara karena data yang dipublikasikan masih berdasarkan SK lama dari tahun 2018. Variable-variable yang membentuk formula pemantapan jalan di data lama berbeda dengan kondisi saat ini. “Banyak jalan yang sudah diperbaiki, dan sedang berproses perubahan SK jalan baru,” kata dia.

Periode sebelum tahun 2020 menunjukkan kondisi jalan yang relatif baik. Namun, pandemi Covid-19 membawa tantangan besar. Pada tahun 2020, pemantapan jalan hanya mencapai sekitar 51 persen. Karena tidak ada penanganan infrastruktur dan perawatan jalan. Anggaran direfocusing untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga  Infrastruktur Tetap Faktor Pendukung

Kondisi ini berlanjut hingga tahun 2021 dan 2022, mengakibatkan banyak jalan yang tadinya dalam kondisi baik menjadi rusak berat, karena kurangnya perawatan. Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mulai diberlakukan pada pertengahan tahun 2022 memberikan angin segar bagi upaya perbaikan jalan di Kaltara.

Baca Juga  Pembalakan Liar Ancam Kelestarian Hutan

“Mulai pertengahan tahun 2022, kita mulai lagi perbaikan jalan meski hanya setengah tahun. Tren pemantapan jalan mulai naik kembali,” bebernya.

Memasuki tahun 2023, tren perbaikan jalan terus meningkat seiring dengan pulihnya anggaran untuk infrastruktur. Pihaknya optimisme bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi pemantapan jalan di Kaltara.

“Kami optimis, dengan alokasi anggaran yang lebih baik dan upaya terus menerus, tren pemantapan jalan akan terus meningkat pada tahun 2024,” jelasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini