Tarakan Diselimuti Kabut Asap

PENANGANAN KARHUTLA: Petugas BPBD Bulungan berupaya memadamkan api yang membakar lahan di wilayah Tanjung Selor.

TARAKAN – Kabut asap menyelimuti hampir seluruh Kota Tarakan, Rabu (18/9). Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi menjelaskan, cuaca kabut dipengaruhi oleh kebakaran hutan yang marak terjadi belakangan ini.

Kebakaran hutan dipicu oleh cuaca panas, karena kekurangan pertumbuhan awan. Sehingga mengakibatkan intensitas hujan rendah. Kondisi ini juga memicu munculnya hotspot atau titik panas di Kaltara.

“Diperkirakan fenomena ini berlangsung tidak lama, sekitar 4-7 hari. Ketika siklon rendah redah, nanti cuaca kita di sini akan berangsur-angsur normal kembali,” jelas Khilmi, Rabu (18/9).

Menurutnya, fenomena cuaca kabut masih dalam batas wajar sehingga tidak menganggu aktivitas penerbangan. Sebab jarak pandang masih sebatas 4 kilometer (KM). BMKG menyebut, ada puluhan titik panas muncul di Kalimantan Utara (Kaltara).

Sebaran titik panas yang terpantau dari satelit Terra dan Aqua lebih banyak terkonsentrasi di wilayah Kecamatan Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas, Tanjung Palas Tengah, Tanjung Selor, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.

“Berdasarkan pengamatan BMKG Satelit Aqua dan Terra, jumlah titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan tinggi (81-100 persen) di wilayah Provinsi Kaltara yang terdeteksi pada tanggal 18 September 2024 dengan jumlah 40 titik panas,” tegasnya.

Baca Juga  Tenant di THM akan Dieksekusi

Hasil Pengamatan Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Bulungan menunjukkan Konsentrasi partikulat PM2.5 pada 18 September 2024 pada pagi hari mencapai angka 103.0 µgram/m3. Grafik menunjukkan ada peningkatan dari level sedang (biru) ke level tidak sehat (kuning). Kualitas udara yang tidak sehat ini masih dibawah ambang batas bawah atau lebih kecil dari 150 mikrogram/m3.

Namun demi menjaga kesehatan, sebaiknya menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Agar terhindar dari efek yang diakibatkan oleh polutan.

Prakiraan Angin Lapisan 3000 Feet menunjukan Arah Angin bertiup dari Tenggara Kemudian Berbelok ke arah Timur Laut dengan Kecepatan mencapai 17 Knot. Hal demikian mendukung pergerakan asap ke wilayah Kabupatan Bulungan, Tarakan, Tana Tidung hingga Nunukan.

Untuk prospek ke depan terhadap kemunculan titik panas (hotspot) dan kabut asap masih perlu diwaspadai. Berdasarkan peta potensi masih terdapat adanya wilayah rawan kebakaran.

Baca Juga  Sidang Konten Kreator Perkara Sabu 74 Kg

“Agar masyarakat tetap waspada, namun tidak perlu terlalu cemas dan diimbau untuk selalu mengikuti informasi terbaru BMKG kepada masyarakat. Selain itu, BMKG juga akan menginfokan perkembangan terbaru kepada instansi terkait dalam mengatasi kemunculan asap akibat kebakaran lahan maupun hutan,” pesannya.

Di lain kesempatan, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang merespons cepat adanya kebakaran lahan yang terjadi di wilayah provinsi Kaltara. Dalam keterangannya, Gubernur Zainal memastikan tim gabungan telah bergerak untuk melakukan pemadaman terhadap lahan yang terbakar di beberapa titik.

“Sudah ada kebakaran lahan, dan tim pun sudah turun ke lapangan melakukan pemadaman. Saat ini, kita masih menyelidiki apakah kebakaran terjadi secara alami atau akibat ulah manusia. Jika terbukti ada unsur kesengajaan, pelaku akan diproses secara hukum,” tegas Zainal, Rabu (18/9).

Ia menambahkan, cuaca panas yang ekstrem saat ini membuat situasi lebih rawan terhadap kebakaran. Gubernur meminta seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membakar sampah atau melakukan aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran.

Baca Juga  Pemerintah Bakal Terima Opsen Per Hari

“Saya minta, masyarakat agar selalu mengawasi api saat membakar sampah dan memastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi. Hal ini untuk mencegah api merembet ke lahan lain yang dapat berujung pada kebakaran hutan atau bangunan,” pintanya.

Terkait pemantau kualitas udara yang ada di depan Gedung Pemprov Kaltara yang tidak berfungsi. Ia berjanji akan segera mengecek dan memastikan alat tersebut kembali berfungsi.

“Nanti kita perbaiki. Saya akan sampaikan kepada OPD terkait untuk segera menangani masalah ini, agar alat bisa kembali beroperasi,” ungkapnya.

Sebagai langkah pencegahan Karhutla, Pemerintah Provinsi Kaltara berkomitmen dalam menindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan. Ia menekankan, jika ditemukan indikasi pembakaran lahan secara sengaja. Pihaknya akan memprosesnya secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Kita masih mendalami apakah kebakaran ini disebabkan oleh faktor alam atau disengaja. Jika terbukti ada pelanggaran, kita akan ambil langkah hukum tegas,” jelasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini