TANJUNG SELOR – Saat ini belum terlihat adanya pengerjaan Oprit Jembatan Buluh Perindu, Tanjung Selor. Namun, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bulungan memastikan perbaikan oprit Jembatan Buluh Perindu tetap berjalan sesuai rencana.
Proses pengerjaan yang saat ini baru mencapai 30 persen ditargetkan selesai pada Desember 2024. Kepala Dinas PUPR Bulungan Khairul menjelaskan, meskipun pengerjaan belum terlalu tampak yang signifikan. Tapi kegiatan tetap berlangsung di bawah struktur jembatan. Bahkan akses lalu lintas di area tersebut tidak terganggu.
“Pengerjaan dilakukan dari bawah, bukan dari atas. Jadi tidak masalah untuk lalu lintas. Pengguna jalan tetap bisa melewati lokasi dengan aman, namun kami mengimbau untuk berhati-hati,” terang dia, Minggu (20/10).
Khairul menjelaskan, pengerjaan oprit melibatkan pemasangan pancang dan pengecoran pasangan batu di kedua sisi jembatan. Kemudian akan ditimbun dengan tanah. Proses ini akan mencakup area sepanjang 50 meter dari jembatan. Secara teknis, oprit akan dibuat dengan cara memasang pancang dan pengecoran pasangan batu.
Setelah itu, sisi-sisi kiri dan kanan jembatan akan ditimbun dengan tanah. “Ini berbeda dengan Jembatan Salimbatu yang menggunakan tiang pancang. Di sini, timbunan tanah digunakan untuk menopang struktur,” jelasnya.
Pengerjaan serupa dilakukan pada Jembatan Jelarai, yang akan dilengkapi oprit untuk menghubungkan jalan ke arah jembatan. Namun, pengerjaan di Jembatan Buluh Perindu dipastikan tidak akan mengganggu proyek-proyek lain yang sedang berjalan.
“Panjangnya sekitar 50 meter dari jembatan, jadi tidak akan mengganggu proyek lain. Yang penting, pengguna jalan harus berhati-hati saat melintasi area pengerjaan,” pesannya.
Proyek ini menelan biaya sebesar Rp 2,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulungan. Khairul menegaskan, kontrak pengerjaan akan selesai pada Desember 2024, sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Dengan adanya perbaikan oprit ini, diharapkan Jembatan Buluh Perindu dapat lebih kokoh dan aman untuk digunakan masyarakat. Peningkatan akses ini diharapkan memperlancar arus transportasi di wilayah Bulungan. (kn-2)