Jadi Pembahasan Indonesia-Malaysia, Antisipasi Virus Nipah

Kepala Bappeda Litbang Kaltara Bertius

TANJUNG SELOR – Isu baru mencuat dalam pembahasan kerja sama sosial ekonomi (Sosek) beberapa waktu lalu antara Indonesia dan Malaysia.

Kali ini, virus Nipah menjadi perhatian serius kedua negara, khususnya di wilayah perbatasan antara Kalimantan Utara (Kaltara) dan Sabah. Virus yang diduga telah terdeteksi di kawasan perairan Kaltara ini, kini memicu pengetatan keluar-masuk warga perbatasan oleh otoritas Sabah, Malaysia.

Meski virus Nipah awalnya dikenal menyerang tumbuhan dan hewan. Namun belakangan diketahui juga berdampak serius pada manusia dengan menyerang sistem imun tubuh.

Baca Juga  Kembangkan Pariwisata Perbatasan

“Virus ini mirip seperti Covid-19, karena bisa menular ke manusia dan melemahkan daya tahan tubuh. Pihak Malaysia kini mulai memperketat akses masuk dari Indonesia, khususnya dari Kaltara,” ungkap Kepala Bappeda Litbang Kaltara Bertius, Kamis (31/7).

Pengetatan yang dilakukan Pemerintah Sabah sebagai bagian dari kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit lintas batas. Langkah ini termasuk pemeriksaan lebih ketat terhadap dokumen Kesehatan, seperti surat karantina serta sertifikasi kesehatan dari pihak berwenang.

“Prosedur masuk ke Sabah sekarang harus dilengkapi surat karantina dari instansi kesehatan. Dan imigrasinya juga otomatis menjadi lebih ketat,” imbuhnya.

Selain isu kesehatan, pertemuan Sosek Malindo tetap berjalan dengan agenda rutin. Seperti evaluasi kerja sama ekonomi, perdagangan, dan mobilitas masyarakat lintas negara. Namun, virus Nipah menjadi catatan tersendiri karena berpotensi mengganggu kelancaran hubungan sosial ekonomi di perbatasan.

“Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi Kaltara diminta memperkuat koordinasi dengan pihak Malaysia. Serta memperketat pengawasan di jalur-jalur keluar masuk perbatasan, baik resmi maupun jalur tradisional,” jelasnya.

Baca Juga  Bakal Berikan Reward Bagi Pegiat yang Mengharumkan Nama Kaltara

Masyarakat juga diimbau menjaga kesehatan dan melengkapi dokumen resmi bila ingin bepergian ke wilayah Sabah. Virus Nipah merupakan penyakit zoonotik yang dapat menyebar dari hewan ke manusia dan berdampak fatal jika tidak ditangani serius.

“Penyakit ini sebelumnya pernah merebak di beberapa negara Asia Tenggara dan kini kembali menjadi ancaman di kawasan perbatasan,” tuturnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini