TARAKAN – Seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di PT Phoenix Resources International (PRI), diduga alami kecelakaan saat bekerja di Tarakan, sekitar pukul 17.00 Wita, Sabtu (16/3) lalu.
Dari video yang tersebar di media sosial, ada seorang pekerja yang tertindis material baja. Tak berselang lama, rekan-rekan korban mengevakuasi korban agar mendapat pertolongan. Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, korban TKA dengan inisial ZY berasal dari Tiongkok.
Saat itu, korban sedang melakukan pemasangan besi baja di ketinggian 15-17 meter sekirar pukul 17.30 Wita, Sabtu (16/3). Tiba-tiba, penyangga yang berada tepat di pijakan korban terlepas, sehingga korban terjatuh dan tidak sadarkan diri. “Setelah itu dibawa ke rumah sakit oleh karyawan PT PRI,” katanya, Minggu (17/3).
Jatuhnya korban menyebabkan luka retak pada bagian kepala, luka terbuka pada bahu kanan dan kiri serta remuk pada kaki sebelah kanan. Diketahui, korban yang sudah sadarkan diri saat ini menjalani perawatan intensif di ICU RSUD dr Jusuf SK.
Pihaknya pun sudah melakukan olah TKP di kantor PT PRI yang berada di Kelurahan Juata Permai, Tarakan Utara. Hasilnya, korban hanya terjatuh dan bukan tertimpa material baja. Pihaknya turut mengamankan beberapa barang bukti. Diantaranya bekas pecahan helm, bekas bercak darah korban pada tanah serta pengait yang digunakan korban.
Adapun korban menjabat sebagai ereksi baja dari PT Shandong Zhengtai Construction Indonesia, menjadi subkontraktor dari PT PRI. Hingga saat ini, polisi telah memeriksa dua orang yang merupakan saksi mata saat terjadi kecelakaan kerja. Sementara pihak perusahaan akan dipanggil, untuk memberikan keterangan dihadapan penyidik.
“Hari ini (pemeriksaan pihak perusahaan). Masih berproses, kalau saksinya baru 2 orang yaitu rekan kerja korban yang ada di TKP. Kami belum bisa simpulkan terkait keselamatan kerjanya, karena masih pemeriksaan dulu. Nanti saksi mata yang akan memberikan keterangan, terkait alat keselamatan apa yang digunakan korban saat kejadian,” tuturnya. Hingga berita ini diturunkan, pihak PT PRI belum merespons saat dihubungi pewarta. (kn-2)